"OM AWIGNAMASTU NAMA SIDDHEM OM SWASTIASTU" SEMOGA SEMUA DALAM PERLINDUNGAN TUHAN, SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGHA BERMANFAAT.jangan lupa kunjungi videobsaya di link https://youtu.be/-UJdPDAjETM

4/06/2012

KRUNA SATMA/KATA MAJEMUK


 Pengertian Kruna Satma
Dalam bahasa daerah Bali dijumpai hal-hal seperti apa yang terdapat dalam pelajaran bahasa Indonesia. Yaitu lima macam ilmu bahasa: (1) tata bunyi (fonologi), (2) tata bentukan (morfologi), (3) tata kalimat (sintaksis), (4) tata wacana, (5) tata arti (semantik). Dalam pembahasan ini merupakan bagian dari tata bentukan (morfologi). Di mana tata bentukan tersebut terjadi disebabkan karena proses afiksasi, proses perulangan, dan proses komposisi atau pemajemukan. Berdasarkan hal-hal di atas kruna satma/kata majemuk merupakan hasil salah satu proses morfologi yang sering disebut dengan persenyawaan, pemajemukan atau komposisi.
Mengenai pengertian atau batasan kruna satma/kata majemuk sudah banyak dibicarakan oleh para ahli bahasa. Untuk lebih jelasnya mengenai batasan kata majemuk dipetik beberapa pendapat para ahli yaitu :
Antara (2003 : 63) dalam bukunya yang berjudul Sari Tata Basa Bali maosang kruna satma (kruna mangkep, kruna dwi binalingga eka sruti) utawi kata majemuk  (BI) inggih ipun gabungan kruna-kruna sane madue arti asiki. Kruna satma punika kawangun antuk kruna lingga kekalih, pada madue arti soang-soang, nanging yan kagabung pacang madue arti wantah asiki.
Upama kruna sapu angkepang ring kruna tangan pacang marupa saputangan. Artin sapu miwah tangan ring saputangan sampun matiosan awinan mateges asiki.
Keraf (1969 : 138) dalam bukunya Tata Bahasa Indonesia mengatakan bahwa kata majemuk adalah gabungan dua kata lebih yang memberikan satu kesatuan arti. Pada umumnya struktur kata majemuk sama seperti kata biasa, yaitu tidak dapat dipeahkan lagi atas bagian-bagian yang lebih kecil. Oleh karena gabungan itu sudah merupakan kekuatan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, maka dalam memberikan sifat terhadap kata majemuk itu, kata sifat atau keterangan-keterangan lain yang menerangkan kesatuan itu harus memberikan keterangan atas keseluruhan kata sebagai satu kesatuan. Unsur yang menjadi dasar pembentukan kata majemuk telah bersatu menjadi hakikat-hakikat kebasaannya karena struktur kekataannya itu sudah ditampung di dalam kesatuan gabungan itu.
M. Ramlan (1979 : 34) dalam Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia mengatakan bahwa kata majemuk adalah kata yang terdiri atas dua kata sebagai unsurnya.
Semua definisi diatas menunjukkan adanya kesamaan tentang konsep kruna satma/kata majemuk. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kruna satma/kata majemuk (S1) adalah rangkaian dua buah kata atau lebih yang sedemikian eratnya sehingga menimbulkan pengertian baru. Jadi kruna satma itu terjadi aats dua kata atau lebih dan mengandung satu kesatuan arti. Disamping itu unsur-unsur yang membentuk kruna satma itu tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Jika unsur-unsur itu dipisahkan maka arti setiap unsur yang menjadi unsur kruna satma itu sudah tidak menonjol lagi, yang menonjol adalah arti baru yang ditimbulkan akibat persenyawaan usnru-unsur yang membentuk kruna satma/kata majemuk itu.
Contoh : Kelompok kata jebug arum yang terdiri atas unsur jebug “jebug” dan arum “arum”, arti masing-masing unsur yang membentuk kelompok itu tidak menonjol lagi, tetapi keduanya sudah membentuk arti baru yaitu jebugarum (buah yang dapat digunakan tanaman obat-obatan tradisional Bali).
Konstruksi yang mempunyai arti baru tidak dapat disisipio dengan kata lain. Kalau disisipi dengan kata lain, fungsinya sebagai kruna satma/ kata majemuk akan terganggu dan konstruktinya kan berbentuk frase.
Misalnya : -  Anak tua kata majemuk ini dapat disisipi kata ane sehingga menjadi anak ane tua, sehingga konstruksi ini bukan lagi kata majemuk, melainakn sudah menajdi konstruksi frase


Ciri-Ciri Kruna Satma
Ciri adalah suatu penanda yang dapat membedakan satu unsur dengan unsur yang lain, atau satu bentuk dengan bentuk yang lain. Ciri atau penanda untuk kata majemuk ada dua jenis yaitu ciri arti, ciri bentuk.
Anom (1975 : 84-85) dalam buku Morfologi Bahasa Bali, dalam Masalah Pembakuan Bahasa Bali mengemukakan bahwa : Oleh karena sukar membedakan struktur antara “KRUNA SATMA” (KS) sebagai PROSES MORFOLOGI dan FRASE sebagai peristiwa sintatik, perlu ditetapkan dulu ciri-ciri kruna satma itu yaitu :
A.     Bahwa diantara kedua unsurnya tidak dapat disisipkan unsur lain. Contoh jebugarum tidak dapat dikatakan jebug ane arum; tetapi lengis miik dapat dikatakan lengis ane miik. Maka jebugarum adalah kruna satma sedang lengis miik bukan. Beberapa contoh : galang kangin, suria kanta.
B.      Unsurnya walaupun sederajat tidak dapat berkomunikasi, misalnya ‘kaja kauh’, tidak pernah bebrentuk ‘kauh kaja’, contoh lain : kaja kangin, meme bapa, nyama braya.
C.      Kalau diikat denagn afiksasi kompleks itu mempersenyawakan unsurnya ‘togtog titih’ dalam bentuk katogtogtitihang, contoh lain : nyelemputihang, panyamabrayang.
D.     Ada sejenis kruna satma yang satu unsurnya merupakan unsur khusus, maksudnya hanya dapat tersusun bersama dengan unsurnya yang lain itu saja, seperti : peteng dedet, unsur dedet hanya tersusun bersama dengan peteng. Contoh lain : gede gangsuh, selem denges.
Ciri di luar struktur yang mengenai seluruh ciri yang lain ialah bahwa kruna satma itu menimbulkan satu makna yang khusus.
Antara (2003 : 64) dalam bukunya Sari Tata Basa Bali mengemukakan bahwa ciri kruna satma adalah :
Kruna satma merupa kruna tawah (unsur unik, BI)
Upama : kruna ngotngot wantah madue arti, yaning sampun kagabungan (angkepang) ring kruna selem, awinan ngotngot punika tan madue arti. Punika taler sane tawah sakadi :
denges wantah ring selem denges
ngalik wantah ring tegeh ngalik
ngaluh wantah ring miik ngalub
miwah sane lianan
Sehingga dari semua ciri-ciri yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kruna satma (kata majemuk) ada dua (2) yaitu ciri arti dan ciri bentuk.
1)   Ciri arti
            Ciri arti memang tidak tampak sehingga banyak pakar bahasa beranggapan bahwa sulit untuk membedakan kruna satma (kata majemuk) dengan frase dari segi arti. Namun arti adalah hal yang sangat penting dalam membedakan kruna satma dengan frase. Untuk dapat membedakan kruna satma (kata majemuk) dengan frase dari segi arti, maka hal tersebut harus dilihat dalam konteks yang lebih besar, yaitu kalimat.
Contoh :
(1)  Anak tuane enu besik ane idup
Orang tuanya masih satu yang hidup
(2)  Anak tua ento umurne satus taun lebih
Orang tua itu umurnya seratus tahun lebih
            Konstruksi sintaksis anak tuaorang tua’ dalam kalimat nomor (1) jelas membentuk satu arti baru, yaitu bisa berarti ‘ayah’ atau bisa berarti ‘ibu’. Arti yang dikandung dalam kata anak ‘orang’ dan tua ‘tua’ tidak lagi ditonjolkan. Keduanya sudah kehilangan otonominya. Oleh karena itu, konstruksi sintaksis anak tua ‘orang tua’ dalam konteks kalimat (1) berfungsi sebagai satu kata yaitu kata majemuk.
            Konstruksi sintaksis anak tua ‘oang tua’ dalam kalimat nomor (2) tidak menimbulkan arti baru. Baik kata anak ‘orang’ maupu kata tua ‘tua’ tap menonjolkan artinya masing-masing dan masih tetap mempertahankan otonominya. Oleh karena itu, konstruksi anak tua ‘orang tua’ dalam kalimat nomor (2) jelas bukan kata majemuk melainkan frase.
            Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa ciri arti mudah dipakai untuk membedakan kata majemuk (kruna satma) dengan frase. Kruna satma menimbulkan satu arti baru, sedangkan frase memiliki arti sebanyak arti yang dikandung oleh unsur-unsurnya.
2)   Ciri bentuk
            Ciri bentuk yang dimiliki oleh kata majemuk merupakan ciri yang dapat dilihat. Beberapa ciri bentuk yaitu :
a.    Salah satu unsur kata majemuk dapat berupa morfem unik
          Suatu konstruksi sintaksis jika salah satu unsurnya berupa morfem unik (MU) maka jelas konstruksi sintaksis tersebut termasuk kruna satma (kata majemuk).
Contoh : peteng dedetdedet adalah morfem unik, sehingga jelas konstruksi sintaksis ini adalah kruna satma (kata majemuk).
b.    Hubungan antar unsur kata majemuk (kruna satma) sangat rapat
          Karena kata majemuk adalah satu kata, maka hubungan antar unsur yang membentuknya sangat rapat atau bersifat tertutup. Oleh karena itu, tidak mungkin disisipkan suatu morfem lain diantara unsur-unsurnya, kalau disisipi bentuk lain, maka akan terjadilah konstruksi sintaksis yang tidak gramatikal atau bisa juga terjadi konstruksi sintaksis yang tidak gramatikal atau bisa juga terjadi kontruksi sintaksis yang gramatikal, tetapi hakikat kemajemukannya hilang.
Contoh : peteng dedet adalah kata majemuk (kruna satma). Diantara unsur peteng dan unsur dedet tidak disisipi suatu morfem lain. Seandainya dipaksakan menyisipkan morfem (lan), maka akan terjadilah konstruksi sintaksis yang tidak gramatikal, yaitu peteng lan dedet.
c.    Unsur-unsur pembentuk kruna satma (kata majemuk) tidak dapat dibalik susunannya
          Seperti diketahui kruna satma (kata majemuk) adalah satu kata, maka hendaknya diperlakukan sama dengan kata lainnya. Contoh : kaja kauh tidak pernah berbentuk ‘kauh kaja’.
d.    Unsur-unsur kruna satma (kata majemuk) tidak dapat diperluas secara terpisah
          Contoh kruna satma sela kutuh diperluas dengan nguda maka kata nguda ‘muda’ ini hanya menjelaskan unsur sela ‘ketela’ dan bukan pula hanya menjelaskan unsur kutuh ‘pohon’. Akan tetapi keseluruhan kruna satma diatas bukan menjadi sela nguda kutuhketela muda pohon’, melainkan harus menjadi sela kutuh ngudaketela pohon yang muda’.
  
 Macam-Macam Kruna Satma
1)     Kruna satma sepadan (kata majemuk setara)
           Yaitu kruna satma (kata majemuk) yang hubungan antara unsur-unsur yang membentuknya bersifat setara, unsur yang satu tidak menerangkan unsur yang lain.
Contoh :     olas asih ‘belas kasihan’
                            meme bapa ‘ibu bapak’
2)     Kruna satma tan sepadan (kata majemuk tidak setara)
           Yaitu salah satu unsurnya menerangkan unsur yang lain. Pada umumnya unsur kedua menerangkan unsur yang pertama.
Contoh :     gedang renteng ‘nama pepaya’
                            bale agung ‘nama bangunan, pura desa
3)     Kruna satma sane nganggen kruna tawah
           Yaitu salah satu unsurnya terdiri atas morfem unik yaitu morfem yang hanya ditemukan dalam bentuk gabungan kata majemuk seperti itu, sedangkan pemunculannya dalam bentuk gabungan lain tidak mungkin.
Contoh :     peteng dedet ‘gelap gulita’
                            nyurnyur manis ‘manis sekali’


Makna Kruna Satma (kata majemuk)
Kruna satma memiliki sejumlah makna sebagai berikut :
1)     Menyatakan melengkapi atau kumpulan dari kedua unsurnya.
Contoh :
meme bapa ‘ibu bapak’
cerik kelih ‘besar kecil’
kebus dingin ‘demam’
2)     Mengandung pengertian mengeraskan makna secara padu
Contoh :
olah asih ‘belas kasihan’
setset suranting “cobak cabik’
tresna asih ‘cinta kasih’
baag biing ‘merah padam’
mas manik ‘harta benda perhiaan’
3)     Inti makna pada unsur pertama, unsur kedua, merupakan penjelasan yang kemudian menimbulkan makna terpadu.
Contoh :
biu kayu ‘nama pisang’
kacang lindung ‘nama kacang panjang’
4)     Mengeraskan makna
Contoh :
selem denges ‘hitam legam’
seger oger ‘segar bugar’

  Melihat dari kesekian makna kruna satma (kata majemuk) maka akan diajukan dalam beberapa contoh kalimat (lengkara) yaitu :
1)   Menyatakan melengkapi atau kumpulan adri kedua unsurnya
Contohnya :
-      I Putu Lara setata sebet karana tusing ngelah meme bapa
-      Cerik kelih pianakne ajak magarapan
2)   Mengandung pengertian menggerakkan makna secara padu
Contohnya :
-      Iraga  patut ngelah rasa olas asih teken anak ane kasengsaran.
-      Suba setset suanting bajune ento enu masi apikina.
3)   Inti makna pada unsur pertama, unsur kedua merupakan penjelasan yang kemudian menimbulkan makna terpadu.
Contoh :
-      Tiang demen pesan teken biu kayu
-      I meme meli kacang lindung lakar anggona lawar
4)   Menjelaskan makna
Contoh :
-      Selem denges kulitne karane sesai medendeng
-      Yening iraga seleg olah raga, sinah awake dadi seger oger
Sehingga dapat disimpulkan bahwa akan nampak jelas dapat dipahami mengenai makna dan cara penggunaan kruna satma (kata majemuk) dengan melihat makna kruna satma seperti yang telah dijelaskan diatas dan disertai contoh kalimat pada masing-masing makna kruna satma tersebut.
Penggunaan kruna satma dalam kalimat bahasa Bali adalah dengan memperhatikan kalimat (lengkara) yang menyertai kruna satma tersebut.

PROPOSAL


A. Pengertian
  Salah satu kegiatan penting sebelum pelaksanaan penelitian adalah penyusunan proposal penelitian. Proposal dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang berisikan gambaran menyeluruh mengenai penelitian yang akan dilakukan. Tentu saja proposal harus memuat unsur-unsur penting penelitian, seperti latar belakang, perumusan masalah, metode, dan analisis data, sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar dapat tergambarkan. Proposal disusun berdasarkan bentuk penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian kuantitatif memiliki model proposal yang berbeda dengan penelitian kualitatif. Meskipun demikian secara substantif, kedua proposal tersebut tidak berbeda karena keduanya harus mampu menggambarkan apa dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Umumnya proposal harus memuat latar belakang penelitian, batasan masalah, perumusan masalah, signifikansi, tujuan, kajian teoretis, dan metodologi penelitian, waktu dan tempat penelitian.

B. Unsur-unsur Proposal
Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur proposal untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif yang sering digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.

1. Latar Belakang
Latar belakang berisikan paparan alasan kenapa
penelitian itu perlu dilakukan. Tentu saja pada bagian ini perlu
dijelaskan kesenjangan antara suatu kondisi yang diharapkan
dan kondisi yang ditemui di lapangan. Biasanya, penjelasan ini
disertai dengan kajian teoretis ringkas untuk memperkuat
asumsi-asumsi yang muncul, seperti bagaimana kesenjangan itu
terjadi, dan bagaimana memperoleh jawaban sementara dari
masalah yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut
akan tampak secara jelas alasan kuat kenapa penelitian itu perlu
dilaksanakan.

2. Batasan Masalah
Batasan masalah atau fokus penelitian (dalam istilah
penelitian kualitatif) berisikan penjelasan mengenai ruang
lingkup penelitian. Penelitian perlu dibatasi agar jelas apa yang
seharusnya diteliti sehingga menjadi lebih terfokus dan tidak
melebar pada hal-hal yang tidak perlu diteliti. Penelitian dapat
dibatasi oleh beberapa aspek, seperti dimensi waktu, tempat,
dan aspek bidang kajian. Dimensi waktu berkaitan dengan
pembatasan masa atau periode kapan penelitian dilakukan atau
berhubungan dengan periodisasi suatu peristiwa. Dimensi
tempat berhubungan dengan tempat penyelenggaraan penelitian
atau tempat terjadinya peristiwa yang sedang diteliti. Adapun
bidang kajian berhubungan dengan pemusatan masalah
penelitian pada bidang-bidang yang lebih spesifik sesuai
dengan keahlian peneliti.

3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan masalah
penelitian sesuai dengan batasan masalah yang telah dibuat.
Perumusan masalah merupakan pijakan dasar kenapa dan
bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Tidak ada perumusan
masalah berarti tidak ada penelitian. Oleh karena ituperumusan masalah harus dinyatakan sejelas mungkin,
sehingga apa yang seharusnya diteliti dapat dipahami.
Perumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat berita
yang disusun dalam paragraf yang koheren sehingga apa yang
ingin dikaji tetap dengan mudah dapat ditangkap dan dipahami.
Selain itu, perumusan masalah dapat juga diungkapkan melalui
beberapa kalimat tanya yang menggambarkan masalah-masalah
yang akan dikaji. Perumusan masalah dalam penelitian
kualitatif biasanya disebut dengan pertanyaan penelitian.
Perumusan masalah dalam penelitian kuantitatif tidak berubah
sejak awal hingga akhir penelitian; sedangkan pertanyaan
penelitian dalam penelitian kualitatif dapat berkembang dan
berubah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada saat
pengambilan data. Pada awal penelitian, umpamanya, masalah
yang dikaji adalah X, tetapi setelah data diperoleh masalah
penelitian berubah menjadi Y.

4. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran atau target yang
ingin dicapai peneliti di dalam penelitian yang dilakukannya.
Tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik supaya
penelitian menjadi terfokus dan tidak kehilangan arah. Oleh
karena itu, tujuan harus diselaraskan dan disesuaikan dengan
perumusan masalah. Bila problem dalam masalah penelitian
berkaitan dengan hubungan antara satu variabel dan variabel
lain, tujuan penelitian yang ingin dicapai tentunya untuk
mengetahui dan membuktikan bentuk hubungan antara
keduanya. Bila problem dalam masalah penelitian berkaitan
dengan pengaruh atau efektifitas cara membaca tertentu
terhadap apresiasi puisi, tujuan penelitian yang ingin dicapai
tentunya untuk membuktikan pengaruh atau efektifitas cara
tersebut. Dengan kata lain, bila problem dalam perumusan
masalah berkenaan dengan X, tujuan penelitian juga harus
berkaitan dengan X.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisikan paparan mengenai
keuntungan-keuntungan apa yang dapat diberikan penelitian
kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan taraf
kehidupan. Umumnya, manfaat penelitian dapat dibedakan
manjadi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis
berhubungan dengan sumbangsih hasil penelitian terhadap
pengembangan teori keilmuan yang terkait; sedangkan manfaat
praktis berkenaan dengan sumbangsih penelitian yang dapat
dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

6. Kajian Teoretis
Kajian teoretis berisikan paparan mengenai teori-teori
yang relevan dengan perumusan masalah atau pertanyaan
penelitian. Jika dalam penelitian terdapat tiga problem yang
harus dikaji, maka kajian teoretis paling tidak harus membahas
ketiga problem tersebut. Pada penelitian kuantitatif, kajian teori
diperlukan sebagai pijakan dalam perumusan hipotesis dan
pengembangan isntrumen penelitian; sedangkan pada penelitian
kualitatif, kajian teori diperlukan sebagai pijakan dalam
pengembangan instrumen dan pijakan dalam pelaksanaan
penelitian.

7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan seperangkat prinsipprinsip
yang mendasari bagaimana penelitian itu dilakukan.
Bagian ini berisikan penjelasan mengenai metode penelitian,
analisis data, variabel, hipotesis, dan pengambilan data.

a. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan gambaran mengenai
jenis dan bentuk penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian. Penentuan jenis dan bentuk penelitian tergantung
juga pada perumusan masalah dan tujuian penelitian. Jika
penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara duavariabel atau lebih, metode penelitian yang digunakan
adalah metode korelasional; sebaliknya jika penelitian
bertujuan untuk melihat pengaruh atau efek suatu variabel
terhadap variabel lainnya, maka metode yang digunakan
adalah eksperimen. Adapun dalam penelitian kualitatif,
metode-metode yang sering digunakan antara lain adalah
deskriptif, historis, eksploratif atau naturalistik. Jadi,
metode penelitian yang akan digunakan ditentukan oleh
tujuan dan perumusan masalah penelitian.

b. Analisis Data
Analisis data berkaitan dengan cara bagaimana data
yang terkumpul dianalisis untuk dijadikan landasan dalam
penafsiran hasil penelitian. Analisis data dapat dibedakan
menjadi dua, yakni analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Analisis data kuantitatif berkenaan dengan penggunaan
statistik-statistik tertentu untuk pengujian hipotesis yang
telah ditentukan, seperti statistik korelasi, uji-F, uji-t, Chisquare,
dan lain-lain. Adapun analisis data kualitatif
berkaitan dengan kajian secara kritis dan tajam terhadap data
kualitatif yang ditinjau dari berbagai macam sudut pandang
berlandaskan pendekatan atau teori-teori yang relevan.

c. Hipotesis Penelitian
Umumnya, hipotesis penelitian hanya terdapat pada
penelitian kuantitatif; sedangkan pada penelitian kualitatatif
hipotesis penelitian terumuskan secara implisit pada
pertanyaan penelitian yang berfungsi sebagai acuan kerja
pelaksanaan penelitian. Dengan kata lain, dalam penelitian
kuantitatif, kegiatan penelitian ditujukan pada upaya
pengujian atau pembuktian teori atau hipotesis; sebaliknya,
dalam penelitian kualitatif seluruh kegiatan penelitian
diarahkan pada penemuan teori atau hipotesis. Dalam
penelitian kuantitatif, hipotesis penelitian merupakan
jawaban sementara mengenai problem yang telah ditetapkan
dalam perumusan masalah. Jawaban sementara yangditurunkan dari kerangka teori bisa bersifat positif (hipotesis alternatif) atau negatif (hipotesis nol) yang dapat dirumuskan secara statistik dan verbal. Masalah penelitian yang berbunyi “apakah ada hubungan antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris” melahirkan hipotesis penelitian sebagai berikut. Hipotesis nol berbunyi tidak ada hubungan yang berarti antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris; sedangkan hipotesis alternatif berbunyi ada hubungan yang berarti antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris.

d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan salah satu ciri yang
harus dipenuhi oleh penelitian kuantitatif. Variabel
penelitian yang diturunkan dari hipotetsis, dapat dikatakan
sebagai ciri-ciri yang bersifat variatif yang dimiliki
responden yang biasanya menjadi fokus dalam penelitian,
seperti kemampuan apresiasi puisi kontemporer mahasiswa.
Kemampuan apresiasi puisi kontemporer yang berbeda
antara seorang mahasiswa dengan mahasaiswa lainnya
itulah yang dinamakan dengan variabel. Secara umum,
variabel penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni
variabel bebas dan terikat. Variabel bebas berarti variabel
yang mempengaruhi variabel terikat; atau terjadinya
perubahan dalam variabel terikat banyak ditentukan oleh
variabel bebas. Variabel penelitian lebih banyak ditemukan
dalam penelitian kuantitatif daripada kualitatif.

e. Pengambilan Data
Pengambilan data merupakan tahapan penelitian yang
terpusatkan pada upaya-upaya pengambilan data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Pengambilan data ini meliputi
pengembangan instrumen dan cara pengambilan data.
Instrumen penelitian berhubungan dengan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan.Instrumen penelitian terdiri dari dua jenis, yakni tes dan
nontes. Instrumen yang berbentuk tes digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
kemampuan kognitif dan psikomotorik responden, seperti
kemampuan membaca, IQ, kecepatan lari, atau daya tahan
tubuh; sedangkan instrumen yang berbentuk nontes
digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
kemampuan afektif responden, seperti sikap atau pandangan
mengenai suatu masalah. Khusus untuk penelitian kualitatif,
diri peneliti sendiri relatif lebih banyak berfungsi sebagai
instrumen penelitian mengingat keterlibatan peneliti secara
langsung dalam pengambilan data menjadikan informasi
yang diterima lebih bermankna. Dengan kata lain peneliti
sendirilah yang lebih tahu terhadap data yang akan diambil.
Selain pengembangan instrumen, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah cara bagaimana data diambil dengan
instrumen yang telah dibuat. Pada bagian ini perlu dijelaskan
secara prosedural bagaimana data diambil, siapa saja yang
terlibat di dalamnya, dan bagaimana situasinya.
f. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel berkaitan dengan entitas atau orang
yang terlibat dalam penelitian. Populasi berarti keseluruhan
entitas yang mencakup siapa atau apa saja kepadanya hasil
penelitian itu digeneralisasikan; sedangkan sampel
merupakan sebagian anggota populasi yang menjadi subjek
penelitian atau yang terlibat dalam penelitian. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk menentukan sampel,
seperti random, purposive, cluster, systematic, atau snowball
sampling.
g. Unit Analisis
Unit analisis ini tidak muncul pada penelitian
kuantitatif, tetapi lebih populer dalam penelitian kualitatif.
Unit analisis merupakan keseluruhan entitas dengan seluruh
unsur terkaitnya yang menjadi fokus kajian dalam penelitian.maupun kolektif, nonpersonal, atau institusional. Jika
pertanyaan penelitian berbunyi “bagaimanakah peran Sutan
Takdir Ali Syahbana dalam pembangunan sastra Indonesia
setelah kemerdekaan Republik indonesia”, maka unit
analisnya adalah Sutan Takdir Ali Syahbana itu sendiri. Jika
penelitian berkaitan dengan kesalahan gramatikal yang
dibuat mahasiswa dalam penulisan skripsi bahasa Inggris,
maka unit analisisnya adalah seluruh skripsi mahasiswa
yang ditetapkan subjek dalam penelitian. Namun, apabila
masalah penelitian berhubungan dengan bagaimana suatu
lembaga pendidikan menyelenggarakan kegiatan
pendidikan, maka unit analisisnya adalah lembaga
pendidikan itu secara keseluruhan.
8. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat berkaitan dengan dimensi waktu dan
tempat penelitian diselenggarakan. Dimensi waktu
menunjukkan masa kapan penelitian itu dilasanakan dan
periodisasinya; sedangkan dimensi tempat menunjukkan lokasi
tempat penelitian itu dilaksanakan. Berkenaan dengan waktu
penyelenggaraannya, kegiatan penelitian dapat direncanakan
secara bertahap, yang meliputi persiapan, pengumpulan data,
pengolahan data, analisis, penulisan laporan, dan seminar, yang
masing-masing dapat memuat beberapa kegiatan yang lebih
rinci.
Tabel 4. Jadual Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN        BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Analisis data
4 Penulisan laporan
5 Seminar
9. Biaya
Biaya juga merupakan kompenen perencanaan penelitian
yang harus dipertimbangkan secara masak agar penelitian dapat
dilaksanakan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Komponen pembiayaan yang harus diperhatikan mencakup
honor/upah, transportasi, alat-alat, bahan-bahan, alat tulis dan
kantor, akomodasi dan konsumsi, dan biaya takterduga lainnya.
10. Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan memuat seluruh bahan-bahan
referensi yang digunakan dalam penyusunan proposal. Bahanbahan
referensi tersebut diambil dari berbagai sumber dan
publikasi terkini. Kelengkapan referensi ini akan menunjang
kelayakan penelitian untuk dilaksanakan.

4/03/2012

SMA


PETUNJUK :
1.     Untuk soal nomor 1 sampai dengan 5, pilihlah :
A.    Jika jawaban 1,2, dan 3 yang benar
B.    Jika jawaban 1 dan 3 yang benar
C.    Jika jawaban 2 dan 4 yang benar
D.    Jika jawaban 4 saja yang benar
E.     Jika jawaban semua benar atau semua salah
2.     Untuk soal nomor 6 sampai dengan 10, pilihlah :
A.    Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukan hubungan sebab akibat
B.    Jika pernyataan benar, alasan benar tidak menunjukan hubungan sebab akibat
C.    Jika pernyataan benar, alasan salah
D.    Jika pernyataan salah alasan benar
E.     Jika pernyataan dan alasan salah
3.     Untuk soal nomor 11 sampaidengan nomor 50, pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf : a, b, c, d, atau e.







1.     Unsur-unsur yang terkandung dalam perkawinanmenurut UU Perkawinan nomor 1 tahun 1974 adalah …..
1.     Adanya ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
2.     Sebagai suami istri
3.     Membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
4.     Berdasarkan pada ketuhanan Yang Maha Esa

2.     Perkawinan menurut agama Hindu mempunyai pengertian sebagai berikut …..
1.     Suatu hal yang tidak diwajibkan oleh agama
2.     Suatu hal yang amat dimuliakan dan disakralkan
3.     Suatu yang boleh-boleh saja asal dipertanggung jawabkan
4.     Suatu hal dengan harapan utama untuk mendapatkan sentana/keturunan

3.     Tujuan suatu perkawinan adalah ….
1.     Melanjutkan keturunan
2.     Membina keluarga yang bahagia dan kekal
3.     Melaksanakan Panca Yadnya
4.     Terlepas dari ikatan kemasyarakatan

4.     Perkawinan menurut adat dan agama Hindu sudah bisa dianggap sah apabila ….
1.     Telah dilangsungkan upacara widhi widana
2.     Telah mepamit di rumah mempelai wanita
3.     Setelah disaksikan oleh kalayak umum dengan melaksanakan pesta perkawinan
4.     Telah dilaksanakan upacara Byakala
5.     Sesuai dengan isi pasal 24 dan 27 UU Perkawinan No. 1 tahun 1974, perkawinan dapat dibatalkan apabila …..
1.     Bertentangan dengan hukum agama atau dilakukan dengan sistem Raksasa dan Paisaca
2.     Calon mempelai masih mempunyai ikatan perkawinan dengan seseorang
3.     Calon mempelai masih ada hubungan sapinda
4.     Calon mempelai si istri tidak menganut agama yang sama dengan suami menurut hukum Hindu

6.     Perkawinan dalam agama Hindu adalah wajib hukumnya
Sebab
Kawin dan mempunyai anak adalah perintah agama yang dimuliakan

7.     Perkawinan dalam agama Hindu sudah dianggap sah apabila telah diupacarai byakala
Sebab
Upacara ini mengandung makna penyucian terhadap kama petak dan kama bang kedua mempelai

8.     Sistem perkawinan melegandang di Bali sama dengan sistem raksasa wiwaha dalam kitab Manusmerti
Sebab
Kedua sistem ini sama-sama menekankan pada pemberian obat-obatan terlarang dan pemakaian guna-guna dalam suatu perkawinan

9.     Dalam kitab Manusmerti atau Manawa Dharmasastra ada 5 (lima) sistem perkawinan yang dilarang
Sebab
Paisaca wiwaha adalah perkawinan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan obat tidur atau guna-guna kepada seorang wanita

10.  Perkawinan sapinda dapat dibatalkan menurut ketentuan pasal 24 dan 27 UU Perkawinan No. 1 tahun 1974
Sebab
Tujuan utama dari perkawinan adalah untuk mendapatkan keturunan yang suputra

11.  Empat jenjang/fase kehidupan dalam ajaran agama Hindu disebut …
a.      Catur Purusaartha                         d.   Catur Marga
b.     Catur Warna                                 e.   Catur Asrama
c.      Catur Yoga




12.  Bila kedudukan artha dan kama sangat di utamakan dalam hidupnya berarti orang tersebut berada pada jenjang ….
a.      Brahmacari asrama                      d.   Bhiksuka asrama
b.     Grehasta asrama                           e.   Sanyasa asrama
c.      Wanaprastha asrama

13.  Orang yang hanya menikah sekali dalam hidupnya, sesuai dengan jenis-jenis brahmacari…..
a.      Sukla brahmacari                         d.   Sawala brahmacari
b.     Kresna brahmacari                       e.   Brahmacarya
c.      Brahmacari

14.  Bentuk keluarga Hindu di Bali adalah …..
a.      Patrilineal                                     d.   Polygami
b.     Matrilineal                                                e.   Polyhandri
c.      Parental

15.  Dalam pustaka suci Hindu disebutkan seseorang boleh melakukan perkawinan jika sudah berusia …..
a.      19 tahun                                        d.   22 tahun
b.     20 tahun                                        e.   23 tahun
c.      21 tahun

16.  Pustaka tersebut adalah ….
a.      Sarasamucaya                               d.   Nitisastra
b.     Ramayana                                     e.   Slokantara
c.      Bhagawadgita

17.  Secara rohaniah perkawinan itu adalah upacara penyucian diri yang disebut dengan nama …..
a.      Widhi Widhana                            d.   Sama Wartana
b.     Upanayana                                                e.   Wiwaha Samskara
c.      Mapandas

18.  Perkawinan atau wiwaha adalah fase/jenjang kehidupan umat Hindu yang ke …..
a.      I                                                     d.   IV
b.     II                                                    e.   V
c.      III






19.  Menurut sastra Hindu utama dari perkawinan adalah …..
a.      Untuk memperoleh artha dan kama
b.     Sebagai syarat untuk terjun ke masyarakat
c.      Untuk memperoleh anak yang banyak
d.     Untuk mendapatkan dua anak, laki perempuan sama saja
e.      Untuk melanjutkan keturunan

20.  Apabila keturunan itu putus akan mengakibatkan penderitaan bagi roh leluhur di alam akhirat. Ini dikisahkan oleh seorang brahmana yang benar …..
a.      Bhagawan Drona                          d.   Kasyapa
b.     Bhagawan Domya                        e.   Parasara
c.      Jaratkaru

21.  Seorang laki-laki (bukan karena kelainan biologis) tidak melakukan perkawinan seumur hidupnya, disebut dengan nama ….
a.      Sukla Brahmacari                         d.   Kanya
b.     Sewala Brahmacari                      e.   Anak Levirat
c.      Tresna Brahmacari

22.  Seorang anak perempuan yang dengan sengaja tidak melakukan perkawinan dari sejak kecil sampai meninggal dunia disebut dengan nama …..
a.      Anak putrika                                 d.   Anak levirat
b.     Orang suci                                    e.   Kanya
c.      Nyukla brahmacari

23.  Definisi perkawinan secara jelas disebutkan di dalam Undang-Undang Perkawinan …
a.      1 tahun 1971                                 d.   1 tahun 1974
b.     1 tahun 1972                                 e.   1 tahun 1975
c.      1 tahun 1973

24.  Sedangkan Undang-Undang Perkawinan mulai berlakukan secara efektif pada …..
a.      1 Oktober 1974                             d.   1 Oktober 1975
b.     2 Januari 1975                              e.   1 Oktober 1976
c.      1 April 1975

25.  Sistem perkawinan menurut ajaran Hindu diuraikan dalam kitab …..
a.      Bhagawadgita                               d.   Manawa Dharmasastra
b.     Sarasamucaya                               e.   Niti Sastra
c.      Slokantara





26.  Usaha pengendalian diri yang dilakukan oleh Sewala Brahmacari adalah …..
a.      Selama hidupnya tidak pernah melakukan perkawinan
b.     Selama hidupnya berkali-kali kawin
c.      Selama hidupnya kawin hanya sekali
d.     Selama hidupnya kawin lebih dari satu kali
e.      Melakukan perkawinan dalam usia lanjut

27.  Usaha pengalihan agama dalam Agama Hindu yang dilakukan sebelum upacara perkawinan dilakukan disebut upacara …..
a.      Mewinten                                      d.   Sudhi wadani
b.     Wiwaha Samskara                                    e.   Upacara mepamit
c.      Pati wangi

28.  Upacara yang dilaksanakan terlebih dahulu terhadap perkawinan khususnya mempelai yang berkedudukan sebagai pradana berkasta lebih tinggi disebut ….
a.      Sudhi Wadani                               d.   Upacara Mepamit
b.     Wiwaha Samskara                                    e.   Upacara Ngerajasinga
c.      Mepamit Wangi

29.  Upacara perkawinan bagi umat Hindu dilaksanakan di rumah ….
a.      Mempelai laki-laki
b.     Mempelai perempuan
c.      Kelian adat
d.     Mempelai yang berkedudukan sebagai pradana
e.      Mempelai yang berkedudukan sebagai purusa

30.  Perkawinan dianggap sah oleh umat Hindu di Bali setelah mempelai melaksanakan upacara …..
a.      Ngeraja Sewala                             d.   Mabyakala
b.     Mepandes                                     e.   Mewidhi Widana
c.      Mepati Wangi

31.  Di dalam Panca Yadnya, upacara perkawinan/wiwaha termasuk ….
a.      Dewa yadnya                                d.   Manusa yadnya
b.     Pitra yadnya                                  e.   Bhuta yadnya
c.      Rsi yadnya

32.  Di dalam sarana pekalan-kalan yang merupakan simbol kesucian si gadis adalah ….
a.      Tegen-tegenan                              d.   Pepegatan
b.     Tikeh dadakan                              e.   Keris
c.      Kala sepetan



33.  Syahnya perkawinan menurut adat dan agama Hindu apabila sudah melaksanakan ….
a.      Tri Saksi                                       d.   Tri Guna
b.     Tri Sadhana                                  e.   Tri Pramana
c.      Tri Sadaka

34.  Perkawinan yang dilakukan diatas dasar cinta sama cinta mungkin karena perbedaan status lalu mempelai laki-laki melarikan calon mempelai wanita. Status perkawinan  ini disebut ….
a.      Mepandik                                      d.   Ngunggahin
b.     Ngerorod                                       e.   Nyeburin
c.      Nyentana

35.  Perkawinan yang dilakukan atas dasar suka sama suka dan orang tua tidak ikut campur walaupun mungkin tahu. Sistem ini disebut ….
a.      Dewa Wiwaha                              d.   Arsha Wiwaha
b.     Brahma Wiwaha                           e.   Gandharwa Wiwaha
c.      Prajapatya Wiwaha

36.  Arsha wiwaha adalah salah satu bentuk perkawinan yang tercantum dalam kitab …
a.      Manawa Dharmasastra III.28       d.   Manawa Dharmasastra III.31
b.     Manawa Dharmasastra III.29       e.   Manawa Dharmasastra III.32
c.      Manawa Dharmasastra III.30

37.  Perkawinan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan obat tidur atau guna-guna kepada seorang wanita disebut ….
a.      Raksasa wiwaha                           d.   Asura wiwaha
b.     Gandharwa wiwaha                      e.   Arsha wiwaha
c.      Paisaca wiwaha

38.  Suatu perkawinan dapat dibatalkan menurut UU Nomor 1 1974 pada pasal …..
a.      20 dan 21                                      d.   25 dan 26
b.     22 dan 24                                      e.   27 dan 28
c.      24 dan 27

39.  Suputra artinya ….
a.      Anak yang cerdas
b.     Anak yang suka menolong orang lain
c.      Anak yang membawa berkah
d.     Anak yang bijak
e.      Anak yang mulia




40.  Anak yang lahir dari perkawinan yang syah disebut ….
a.      Anak Putrika                                 d.   Anak Adopsi
b.     Anak Levirat                                 e.   Anak Astra
c.      Anak Ksetraja

41.  Anak perempuan yang dialihkan statusnya menjadi anak laki-laki karena dalam keluarganya tidak ada keturunan laki-laki, dinamakan …..
a.      Suputra                                         d.   Anak Levirat
b.     Putrika                                          e.   Anak Astra
c.      Anak Angkat

42.  Anak laki-laki yang lahir dari perkawinan yang syah menurut agama Hindu disebut …
a.      Anak Levirat                                 d.   Anak Angkat
b.     Anak Astra                                    e.   Anak Syah
c.      Anak Putrika

43.  Sedangkan anak yang lahir di luar pernikahan disebut ….
a.      Anak Angkat                                 d.   Anak Astra
b.     Anak Ksetraja                               e.   Anak Tidak Syah
c.      Anak Levirat

44.  Sarana inti didalam yadnya adalah patram, puspam, phalam, toyam. Patram artinya ....
a.      Daun                                             d.   Api
b.     Bunga                                            e.   Air
c.      Buah

45.  Perkawinan Sapinda dapat dibatalkan menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 karena tidak sesuai dengan ketentuan pasal 24 dan 27. Sapinda artinya ….
a.      Bertentangan dengan ketentuan agama
b.     Masih mempunyai ikatan perkawinan
c.      Mempunyai cacat yang disembunyikan
d.     Masih mempunyai hubungan darah dekat
e.      Tidak menganut agama yang sama

46.  Utusan dari keluarga pihak peria datang ke rumah pihak wanita dengan membawa tanda ikatan perkawinan berupa emas, pakaian maupun yang lainnya. Rangkaian upacara ini di jawa disebut dengan nama ….
a.      Nontoni                                         d.   Midadareni
b.     Pinangan                                       e.   Panggih Manten
c.      Peningset



47.  Acara makan bersama kedua mempelai dalam satu piring dengan saling suap menyuapi di jawa disebut dengan nama …
a.      Malanga Gantal                            d.   Mangan Bersama
b.     Menginjak Telor                           e.   Dahar Kembul Nasi Kuning
c.      Timbangan

48.  Upacara saling memperkenalkan diri baik calon mempelai laki-laki maupun perempuan, masing-masing berasal dari keturunan mana ? untuk mengetahui bebet, bibit maupun bobotnya. Ini di Batak Karo disebut dengan nama ….
a.      Ertutut                                           d.   Batak Karo
b.     Naki-naki                                      e.   Maba Manuk
c.      Nungkuni

49.  Mamupuh adalah suatu acara keluarga pihak laki-laki telah mencapai sepakat terhadap seorang wanita yang akan dilamar. Maka keluarga laki-laki mengirim utusan kepada pihak perempuan untuk menyampaikan lamarannya. Upacara ini ada di daerah …
a.      Bali                                               d.   Batak Karo
b.     Jawa                                              e.   Dayak
c.      Sulawesi

50.  Perkawinan dianggap syah menurut hukum apabila telah di lakukan pencatatan perkawinan secara hukum nasional yaitu pada ….
a.      Kantor Camat Setempat               d.   Kantor Catatan Sipil
b.     Kantor Bupati                               e.   Kantor Gubernur
c.      Kantor Agama


 
KLS X
Pilihlah salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang benar untuk soal-soal di bawah ini!
1.     Perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain berarti juga yang bersangkutan berbuat baik dan buruk kepada dirinya sendiri, hal ini berhubungan dengan ….
a.      Sebab-akibat                                 d.   Tattwamasi
b.     Ethika                                           e.   Trimala
c.      Budhi pekerti

2.     Dalam usaha mewujudkan kehidupan manusia yang harmonis antara yang satu dengan yang lainnya sangat penting mengamalkan ajaran agama pada bagian ….
a.      Politik                                           d.   Upakara
b.     Tattwa                                           e.   Susila
c.      Kesenian

3.     Manusia sebagai mahkluk Tuhan memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang baik dengan yang kurang baik, hal ini berhubungan dengan ajaran ….
a.      Filsafat                                          d.   Theologi
b.     Wiweka                                         e.   Kesusilaan
c.      Tattwamasi

4.     Perkembangan prilaku hidup manusia ada yang datang dari luar, dan ada juga yang datang dari dalam dirinya sendiri yang dibawa sejak lahir yang disebut dengan istilah …
a.      Tri sarira                                       d.   Trikaya parisudha
b.     Tri pramana                                  e.   Tri aksara
c.      Tri guna

5.     Sifat dan sikap manusia yang menampakan rasa aman, terang, damai dan budhi luhur adalah dipengaruhi oleh sifat ….
a.      Tamas                                           d.   Krodha
b.     Rajas                                             e.   Sattwam
c.      Lobha

6.     Sedangkan sifat dan prilaku manusia yang selalu menonjolkan rasa enggan, pesimis, malas, dan penidur, semuanya itu dipengaruhi oleh ….
a.      Sattwam                                        d.   Lobha
b.     Tamas                                           e.   Matsarya
c.      Rajas


7.     Tiga sifat/guna manusia yakni sattwam, rajas, dan tamas berjalan dengan seimbang dalam prilakunya, hal ini berhubungan dengan ajaran ….
a.      Swadharma                                   d.   Adharma
b.     Dharma                                         e.   Gita dharma
c.      Para dharma

8.     Diantara mahkluk hdup, manusia merupakan mahkluk paling mulia atau utama, hal ini dijelaskan dalam kitab ….
a.      Nitisastra                                      d.   Brathayudha
b.     Ramayana                                     e.   Adhiparwa
c.      Sarasamuscaya

9.     Dalam sifat agama Hindu disebutkan bahwa, jiwatman adalah tunggal dengan paraatman, sloka dibawah ini yang menunjukan hal itu adalah …
a.      Purnabhawat                                 d.   Brahmanaatman
b.     Wyapiwyapaka                             e.   Anadi-anata         
c.      Aham brahma asmi

10.  Manusia dalam hidupnya memiliki dua kecendrungan yaitu kecendrungan yang baik dan yang tidak baik, kecendrungan yang baik dalam kitab Bahgawadgita disebut dengan ….
a.      Daitya                                           d.   Asuri sampad
b.     Asura                                            e.   Gandharwa
c.      Suri sampad

11.  Menurut penjelasan kitab Bahgawadgita menyebutkan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan manusia dapat jatuh ke neraka ….
a.      Bernafsu, pemarah, lobha
b.     Bingung, mabuk, irihati
c.      Kecantikan, kekayaan, kepintaran
d.     Kekejaman, kesombongan, kerakusan
e.      Kebangsawanan, keberanian, keremajaan

12.  Prilaku manusia yang mencerminkan perbuatan, perkataan, dan berpikir yang baik adalah merupakan realisasi dari ajaran ….
a.      Tri sarira                                       d.   Tri mala
b.     Tri kono                                        e.   Tri parartha
c.      Tri kaya parisudha

13.  Pemahaman tentang sifat dan perilaku baik dan tidak baik dalam kitab Sarasamuscaya disebut ….
a.      Asusila                                          d.   Adharma
b.     Sorga-neraka                                e.   Purusa-pradana
c.      Subha-asubha karma
14.  Melaksanakan kewajiban diri sendiri jauh lebih baik dari pada melaksanakan kewajiban orang lain, hal ini berhubungan dengan …..
a.      Swadharma                                   d.   Dharma
b.     Adharma                                       e.   Dharma-adharma
c.      Paradharma

15.  Melalui pikiran seseorang dapat mengetahui pikiran kita, seseorang yang jujur dan suka membantu sesamanya dalam tri guna berhubungan dengan ….
a.      Tamas                                           d.   Kleda
b.     Rajas                                             e.   Metraya
c.      Sattwa

16.  Orang-orang yang cepat marah, suka berkelahi, suka memperkosa dan melakukan tindakan dengan sikap kejam yang lainnya, berarti yang bersangkutan didominasi oleh unsure tri guna …..
a.      Sattwam                                        d.   Tandri
b.     Rajas                                             e.   Megata
c.      Tamas

17.  Selalu menunda suruhan dan ajakan teman, suka mengulur-ngulur waktu, sehingga apa-apa yang menjadi program hidupnya menjadi terhambat dan tidak terlaksana, sifat sikap orang yang demikian didominasi oleh ….
a.      Rajas                                             d.   Kimburu
b.     Tamas                                           e.   Bhaksa bhuwana
c.      Sattwam

18.  Pelaku Bom Bali I yang melaksanakan aktifitasnya di Legian – Kuta pada tanggal, 12 Oktober 2002 mengakibatkan ribuan orang local dan internasional yang tidak berdosa terbunuh adalah perlakuan orang yang dipenuhi oleh sifat-sifat …..
a.      Sattwam                                        d.   Rajas
b.     Tamas                                           e.   Kleda
c.      Tandri

19.  Agama Hindu memiliki tiga krangka dasar yang dapat dipedomani dan diupayakan untuk mewujudkan kesejahtraan dan kebahagiaan hidup umatnya, ketiganya itu disebut ….
a.      Tri guna                                        d.   Tri kaya parisudha
b.     Tri mala                                        e.   Tri para artha
c.      Tri sarira




20.  Orang yang tangkas, keras, rajin dan penuh usaha yang positif dalam hidupnya berarti yang bersangkutan dipengaruhi oleh …
a.      Rajas dan sattwam                                    d.   Tamas, rajas, dan sattwam
b.     Rajas dan tamas                            e.   Tamas dan sattwam
c.      Sattwam, rajas, dan tamas

21.  Kerjasama antara unsur-unsur tri guna dalam diri manusia sangat diperlukan adanya bagaikan kerjasama sebuah perahu dengan angin dan bendega dalam mengarungi lautan bebas untuk mencapai tujuan. Semuanya akan selamat bila bendega adalah ….
a.      Rajas                                             d.   Rajas dan tamas
b.     Tamas                                           e.   Rajas dan sattwam
c.      Sattwam

22.  Sesuai pernyataan diatas, perahu adalah ….
a.      Tamas                                           d.   Tamas dan rajas
b.     Rajas                                             e.   Rajas dan sattwam
c.      Sattwam

23.  Sedangkan angin adalah identik dengan ….
a.      Sattwam                                        d.   Tamas dan sattwam
b.     Rajas                                             e.   Sattwam, rajas, dan tamas
c.      Tamas

24.  Sesuai pernyatan kitab Nitisastra IV.7 menyebutkan bahwa kelak jaman Kaliyuga datang maka yang paling dihormati oleh orang-orang adalah ….
a.      Artha benda                                  c.   Orang saleh
b.     Para pelajar                                   d.   Keajaiban alam
c.      Para pendeta                                 e.   Orang pandai

25.  Tatkala jaman kali sudah datang siapapun mereka, terutama orang tua hendaknya lebih meningkatkan keimanan dan kewaspadaan dirinya karena …..
a.      Anak-anaknya akan sering menipu dan mengumpat
b.     Keluarga yang baik dan para raja menjadi hina dan papa
c.      Orang yang pandai akan mengabdi kepada orang kaya
d.     Orang yang hina dina akan menjadi saudagar yang kaya
e.      Orang yang saleh akan mengabdi pada orang kaya

26.  Seseorang yang selalu bersifat dan bersikap malas, suka makan dan tidur saja, tidak tulus dan hanya ingin melakukan kejahatan, dalam ajaran dasa mala termasuk ….
a.      Tandri                                           d.   Kutila
b.     Kleda                                            e.   Kuhaka
c.      Leja


27.  Orang suka berputusasa, suka menunda dan tidak mau memahami maksud orang lain disebut …..
a.      Tandri                                           d.   Kutila
b.     Kleda                                            e.   Kuhaka
c.      Leja

28.  Bang Darman dalam hidupnya selalu berpikir gelap, bernafsu besar dan gembira melakukan kejahatan disebut ….
a.      Tandri                                           d.   Kutila
b.     Kleda                                            e.   Kuhaka
c.      Leja

29.  Mereka sering dalam hidup kesehariannya menyakiti orang lain, pemabuk dan penipu, disebut ….
a.      Tandri                                           d.   Kutila
b.     Kleda                                            e.   Kuhaka
c.      Leja

30.  Seseorang yang dalam hidupnya selalu suka berkata-kata menyakiti hati, sombong, iri-hati, serta suka menggoda istri orang lain, dalam dasa mala termasuk…..
a.      Megata                                          d.   Bhaksa bhuwana
b.     Metraya                                        e.   Kimburu
c.      Ragastri

31.  Bila kita dalam hidup in selalu memiliki sifat dan sikap pemarah, suka mencari-cari kesalahan orang lain, berkata sembarangan dan juga keras kepala, berarti diliputi oleh sifat ….
a.      Tandri                                           d.   Kutila
b.     Kleda                                            e.   Kuhaka
c.      Leja

32.  Tujuan agama adalah sejahtera di dunia ini dan bahagia di akhirat. Bahagia di akhirat juga disebut …
a.      Sadhanam                                     d.   jagadhita
b.     Sorga                                             e.   moksartham
c.      Neraka

33.  Jonh Sirahpada dalam hidupnya selalu bernafsu dan suka memperkosa orang, sifat dan sikapnya tidak perlu di contoh karena tergolong sifat ….
a.      Megata                                          d.   Bhaksa bhuwana
b.     Metraya                                        e.   Kimburu
c.      Ragastri

34.  Meli Wakmuka selalu suka menyakiti orang lain, penipu dan hidup berpoya-poya melewati batas, sehingga yang bersangkutan  jatuh miskin. Ini tergolong sifat dan sikap …
a.      Megata                                          d.   Bhaksa bhuwana
b.     Metraya                                        e.   Kimburu
c.      Ragastri

35.  Bila kita dalam hidup ini selalu berbuat sebagai penipu dan pencuri tehadap siapa saja tanpa pandang bulu, pendengki dan iri hati maka sifat dan sikap kita tergolong pada …
a.      Megata                                          d.   Bhaksa bhuwana
b.     Metraya                                        e.   Kimburu
c.      Ragastri

36.  Bila dalam hidup ini sifat dan sikap kita selalu didominasi oleh sifat tamas maka kemungkinan besar akan menjadi orang bodoh, pada orang yang demikian agama dapat berperan sebagai ….
a.      Pedoman mendapatkan pengetahuan tentang tujuan hidup ini
b.     Pedoman untuk berbuat yang jauh lebih baik dari orang yang tidak berguna
c.      Pedoman peredam gejolak bathin seseorang yang dirundung kedukaan
d.     Pedoman kepercayaan dan keberanian dalam menghadapi hidup ini
e.      Sumber kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan

37.  Ilmu pengetahuan itu penting, namun dalam hidup ini seseorang memerlukan kepuasan jasmani dan rohani, seni, keindahan, kehalusan, penghargaan dan ketenangan bathin, dalam hubungan ini agama berperan sebagai ….
a.      Pedoman mendapatkan pengetahuan tentang tujuan hidup ini
b.     Pedoman untuk berbuat yang jauh lebih baik dari orang yang tidak berguna
c.      Pedoman peredam gejolak bathin seseorang yang dirundung kedukaan
d.     Pedoman kepercayaan dan keberanian dalam menghadapi hidup ini
e.      Sumber kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan

38.  Banyak orang pintar, intelek dan berpikiran rasional berhasil dalam hidup ini, namun tidak sakit juga diantara mereka yang mengalami rasa galau karena tidak tahan melihat kenyataan hidup ini dan akhirnya menderita, pada kondisi yang seperti itu agama sangat berperan sebagai ….
a.      Pedoman mendapatkan pengetahuan tentang tujuan hidup ini
b.     Pedoman untuk berbuat yang jauh lebih baik dari orang yang tidak berguna
c.      Pedoman peredam gejolak bathin seseorang yang dirundung kedukaan
d.     Pedoman kepercayaan dan keberanian dalam menghadapi hidup ini
e.      Sumber kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan


39.  Kehidupan manusia di dunia ini tidak ubahnya bagaikan roda selalu berputar, ada putaran kejayaan, kekuatan, kehebatan, kemenangan, kemujuran, dipercaya orang, orang hendaknya tidak melupakan dirinya berkeyakinan bahwa semuanya itu diatur oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, demikian sebaliknya tatkala kita hancur jiwa ini pun masih akan tetap tenang menghadapinya. Dalam kondisi agama berperan sebagai ….
a.      Pedoman mendapatkan pengetahuan tentang tujuan hidup ini
b.     Pedoman untuk berbuat yang jauh lebih baik dari orang yang tidak berguna
c.      Pedoman peredam gejolak bathin seseorang yang dirundung kedukaan
d.     Pedoman kepercayaan dan keberanian dalam menghadapi hidup ini
e.      Sumber kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan

40.  Keberadaan sifat dasa mala dalam diri manusia dimotipasi oleh adanya sifat rajas dan tamas yang tidak terkendalikan oleh sifat sattwam, dengan demikian maka dasa mala adalah sebagai …..
a.       Pedoman mendapatkan pengetahuan tentang tujuan hidup ini
b.     Pedoman untuk berbuat yang jauh lebih baik dari orang yang tidak berguna
c.      Pedoman peredam gejolak bathin seseorang yang dirundung kedukaan
d.     Pedoman kepercayaan dan keberanian dalam menghadapi hidup ini
e.      Sumber kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan

41.  Dalam ajaran agama Hindu, tujuan hidup manusia ada empat yang disebut ….
a.      Catur marga                                              d.   Catur yoga
b.     Catur dharma                                            e.   Catur warga
c.      Catur prawerti

42.  Semua orang mendambakan hidup sejahtera di dunia, untuk sejahtera di dunia diperlukan dharma, artha, dan kama. Ketiga hal  tersebut disebut ….
a.      Tri paratha                                                            d.   Tri upaya sandhi
b.     Tri purusartha                                           e.   Tri murti
c.      Tri sakti

43.  Kerangka dasar ajaran agama Hindu ada tiga, yaitu tattwa, susila, dan upacara yang ketiganya itu merupakan satu kesatuan, saling isi mengisi. Ajaran susila mmbahas tentang …
a.      Hakekat kebenaran                                   d.   Hubungan atma dengan brahma
b.     Arti dari upacara                                      e.   Tingkah laku yang baik
c.      Doa dalam upacara





44.  Di dalam kehidupan ini kita bisa dapat melihat bermacam-macam penampialan seseorang, seperti ada orang yang berpenampilan lemah lembut, ramah, penyayang terhadap sesame serta lingkungan. Ini merupakan ciri orang yang dominan dipengaruhi oleh sifat ….
a.      Sattwam                                                    d.   Rajas dan tamas
b.     Rajas                                                         e.   Sattwam dan rajas
c.      Tamas

45.  Atma seseorang akan reinkarnasi menjadi manusia apabila kekuatan dari Triguna adalah …..
a.      Sattwam paling besar
b.     Rajas yang dominan
c.      Tamas yang paling unggul
d.     Rajas dan sattwam sama kuatnya
e.      Sattwam, rajas, tamas, seimbang

Lengkapilah pernyataan berikut ini!
1.     Manusia sejak lahir memiliki tiga sifat bawaan yang disebut …….
2.     Ketiga sifat-sifat yang dimaksud pernyataan di atas adalah :
a.      ………………..
b.     ………………..
c.      ………………..
3.     Bila kita bijaksana berarti didominasi oleh sifat ………
4.     Bila kita marah-marah berarti didominasi oleh sifat ………
5.     Dan kita suka bermalas-malasan berarti didominasi oleh sifat …….
6.     Dasa mala muncul dalam diri kita karena ………. Dan …….. tak terkendali
7.     Bernafsu dan suka memperkosa disebut  …….
8.     Penipu, pendengki, iri-hati dan pencuri apa saja maunya disebut …….
9.     Malas, suka makan, suka tidur, tidak tulus dan menjadi penjahat disebut …….
10.  Tat Twam Asi berarti ……..