"OM AWIGNAMASTU NAMA SIDDHEM OM SWASTIASTU" SEMOGA SEMUA DALAM PERLINDUNGAN TUHAN, SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGHA BERMANFAAT.jangan lupa kunjungi videobsaya di link https://youtu.be/-UJdPDAjETM

4/06/2012

PROPOSAL


A. Pengertian
  Salah satu kegiatan penting sebelum pelaksanaan penelitian adalah penyusunan proposal penelitian. Proposal dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang berisikan gambaran menyeluruh mengenai penelitian yang akan dilakukan. Tentu saja proposal harus memuat unsur-unsur penting penelitian, seperti latar belakang, perumusan masalah, metode, dan analisis data, sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar dapat tergambarkan. Proposal disusun berdasarkan bentuk penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian kuantitatif memiliki model proposal yang berbeda dengan penelitian kualitatif. Meskipun demikian secara substantif, kedua proposal tersebut tidak berbeda karena keduanya harus mampu menggambarkan apa dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Umumnya proposal harus memuat latar belakang penelitian, batasan masalah, perumusan masalah, signifikansi, tujuan, kajian teoretis, dan metodologi penelitian, waktu dan tempat penelitian.

B. Unsur-unsur Proposal
Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur proposal untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif yang sering digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.

1. Latar Belakang
Latar belakang berisikan paparan alasan kenapa
penelitian itu perlu dilakukan. Tentu saja pada bagian ini perlu
dijelaskan kesenjangan antara suatu kondisi yang diharapkan
dan kondisi yang ditemui di lapangan. Biasanya, penjelasan ini
disertai dengan kajian teoretis ringkas untuk memperkuat
asumsi-asumsi yang muncul, seperti bagaimana kesenjangan itu
terjadi, dan bagaimana memperoleh jawaban sementara dari
masalah yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut
akan tampak secara jelas alasan kuat kenapa penelitian itu perlu
dilaksanakan.

2. Batasan Masalah
Batasan masalah atau fokus penelitian (dalam istilah
penelitian kualitatif) berisikan penjelasan mengenai ruang
lingkup penelitian. Penelitian perlu dibatasi agar jelas apa yang
seharusnya diteliti sehingga menjadi lebih terfokus dan tidak
melebar pada hal-hal yang tidak perlu diteliti. Penelitian dapat
dibatasi oleh beberapa aspek, seperti dimensi waktu, tempat,
dan aspek bidang kajian. Dimensi waktu berkaitan dengan
pembatasan masa atau periode kapan penelitian dilakukan atau
berhubungan dengan periodisasi suatu peristiwa. Dimensi
tempat berhubungan dengan tempat penyelenggaraan penelitian
atau tempat terjadinya peristiwa yang sedang diteliti. Adapun
bidang kajian berhubungan dengan pemusatan masalah
penelitian pada bidang-bidang yang lebih spesifik sesuai
dengan keahlian peneliti.

3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan masalah
penelitian sesuai dengan batasan masalah yang telah dibuat.
Perumusan masalah merupakan pijakan dasar kenapa dan
bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Tidak ada perumusan
masalah berarti tidak ada penelitian. Oleh karena ituperumusan masalah harus dinyatakan sejelas mungkin,
sehingga apa yang seharusnya diteliti dapat dipahami.
Perumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat berita
yang disusun dalam paragraf yang koheren sehingga apa yang
ingin dikaji tetap dengan mudah dapat ditangkap dan dipahami.
Selain itu, perumusan masalah dapat juga diungkapkan melalui
beberapa kalimat tanya yang menggambarkan masalah-masalah
yang akan dikaji. Perumusan masalah dalam penelitian
kualitatif biasanya disebut dengan pertanyaan penelitian.
Perumusan masalah dalam penelitian kuantitatif tidak berubah
sejak awal hingga akhir penelitian; sedangkan pertanyaan
penelitian dalam penelitian kualitatif dapat berkembang dan
berubah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada saat
pengambilan data. Pada awal penelitian, umpamanya, masalah
yang dikaji adalah X, tetapi setelah data diperoleh masalah
penelitian berubah menjadi Y.

4. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran atau target yang
ingin dicapai peneliti di dalam penelitian yang dilakukannya.
Tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik supaya
penelitian menjadi terfokus dan tidak kehilangan arah. Oleh
karena itu, tujuan harus diselaraskan dan disesuaikan dengan
perumusan masalah. Bila problem dalam masalah penelitian
berkaitan dengan hubungan antara satu variabel dan variabel
lain, tujuan penelitian yang ingin dicapai tentunya untuk
mengetahui dan membuktikan bentuk hubungan antara
keduanya. Bila problem dalam masalah penelitian berkaitan
dengan pengaruh atau efektifitas cara membaca tertentu
terhadap apresiasi puisi, tujuan penelitian yang ingin dicapai
tentunya untuk membuktikan pengaruh atau efektifitas cara
tersebut. Dengan kata lain, bila problem dalam perumusan
masalah berkenaan dengan X, tujuan penelitian juga harus
berkaitan dengan X.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisikan paparan mengenai
keuntungan-keuntungan apa yang dapat diberikan penelitian
kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan taraf
kehidupan. Umumnya, manfaat penelitian dapat dibedakan
manjadi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis
berhubungan dengan sumbangsih hasil penelitian terhadap
pengembangan teori keilmuan yang terkait; sedangkan manfaat
praktis berkenaan dengan sumbangsih penelitian yang dapat
dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

6. Kajian Teoretis
Kajian teoretis berisikan paparan mengenai teori-teori
yang relevan dengan perumusan masalah atau pertanyaan
penelitian. Jika dalam penelitian terdapat tiga problem yang
harus dikaji, maka kajian teoretis paling tidak harus membahas
ketiga problem tersebut. Pada penelitian kuantitatif, kajian teori
diperlukan sebagai pijakan dalam perumusan hipotesis dan
pengembangan isntrumen penelitian; sedangkan pada penelitian
kualitatif, kajian teori diperlukan sebagai pijakan dalam
pengembangan instrumen dan pijakan dalam pelaksanaan
penelitian.

7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan seperangkat prinsipprinsip
yang mendasari bagaimana penelitian itu dilakukan.
Bagian ini berisikan penjelasan mengenai metode penelitian,
analisis data, variabel, hipotesis, dan pengambilan data.

a. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan gambaran mengenai
jenis dan bentuk penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian. Penentuan jenis dan bentuk penelitian tergantung
juga pada perumusan masalah dan tujuian penelitian. Jika
penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara duavariabel atau lebih, metode penelitian yang digunakan
adalah metode korelasional; sebaliknya jika penelitian
bertujuan untuk melihat pengaruh atau efek suatu variabel
terhadap variabel lainnya, maka metode yang digunakan
adalah eksperimen. Adapun dalam penelitian kualitatif,
metode-metode yang sering digunakan antara lain adalah
deskriptif, historis, eksploratif atau naturalistik. Jadi,
metode penelitian yang akan digunakan ditentukan oleh
tujuan dan perumusan masalah penelitian.

b. Analisis Data
Analisis data berkaitan dengan cara bagaimana data
yang terkumpul dianalisis untuk dijadikan landasan dalam
penafsiran hasil penelitian. Analisis data dapat dibedakan
menjadi dua, yakni analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Analisis data kuantitatif berkenaan dengan penggunaan
statistik-statistik tertentu untuk pengujian hipotesis yang
telah ditentukan, seperti statistik korelasi, uji-F, uji-t, Chisquare,
dan lain-lain. Adapun analisis data kualitatif
berkaitan dengan kajian secara kritis dan tajam terhadap data
kualitatif yang ditinjau dari berbagai macam sudut pandang
berlandaskan pendekatan atau teori-teori yang relevan.

c. Hipotesis Penelitian
Umumnya, hipotesis penelitian hanya terdapat pada
penelitian kuantitatif; sedangkan pada penelitian kualitatatif
hipotesis penelitian terumuskan secara implisit pada
pertanyaan penelitian yang berfungsi sebagai acuan kerja
pelaksanaan penelitian. Dengan kata lain, dalam penelitian
kuantitatif, kegiatan penelitian ditujukan pada upaya
pengujian atau pembuktian teori atau hipotesis; sebaliknya,
dalam penelitian kualitatif seluruh kegiatan penelitian
diarahkan pada penemuan teori atau hipotesis. Dalam
penelitian kuantitatif, hipotesis penelitian merupakan
jawaban sementara mengenai problem yang telah ditetapkan
dalam perumusan masalah. Jawaban sementara yangditurunkan dari kerangka teori bisa bersifat positif (hipotesis alternatif) atau negatif (hipotesis nol) yang dapat dirumuskan secara statistik dan verbal. Masalah penelitian yang berbunyi “apakah ada hubungan antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris” melahirkan hipotesis penelitian sebagai berikut. Hipotesis nol berbunyi tidak ada hubungan yang berarti antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris; sedangkan hipotesis alternatif berbunyi ada hubungan yang berarti antara IQ dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris.

d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan salah satu ciri yang
harus dipenuhi oleh penelitian kuantitatif. Variabel
penelitian yang diturunkan dari hipotetsis, dapat dikatakan
sebagai ciri-ciri yang bersifat variatif yang dimiliki
responden yang biasanya menjadi fokus dalam penelitian,
seperti kemampuan apresiasi puisi kontemporer mahasiswa.
Kemampuan apresiasi puisi kontemporer yang berbeda
antara seorang mahasiswa dengan mahasaiswa lainnya
itulah yang dinamakan dengan variabel. Secara umum,
variabel penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni
variabel bebas dan terikat. Variabel bebas berarti variabel
yang mempengaruhi variabel terikat; atau terjadinya
perubahan dalam variabel terikat banyak ditentukan oleh
variabel bebas. Variabel penelitian lebih banyak ditemukan
dalam penelitian kuantitatif daripada kualitatif.

e. Pengambilan Data
Pengambilan data merupakan tahapan penelitian yang
terpusatkan pada upaya-upaya pengambilan data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Pengambilan data ini meliputi
pengembangan instrumen dan cara pengambilan data.
Instrumen penelitian berhubungan dengan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan.Instrumen penelitian terdiri dari dua jenis, yakni tes dan
nontes. Instrumen yang berbentuk tes digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
kemampuan kognitif dan psikomotorik responden, seperti
kemampuan membaca, IQ, kecepatan lari, atau daya tahan
tubuh; sedangkan instrumen yang berbentuk nontes
digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
kemampuan afektif responden, seperti sikap atau pandangan
mengenai suatu masalah. Khusus untuk penelitian kualitatif,
diri peneliti sendiri relatif lebih banyak berfungsi sebagai
instrumen penelitian mengingat keterlibatan peneliti secara
langsung dalam pengambilan data menjadikan informasi
yang diterima lebih bermankna. Dengan kata lain peneliti
sendirilah yang lebih tahu terhadap data yang akan diambil.
Selain pengembangan instrumen, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah cara bagaimana data diambil dengan
instrumen yang telah dibuat. Pada bagian ini perlu dijelaskan
secara prosedural bagaimana data diambil, siapa saja yang
terlibat di dalamnya, dan bagaimana situasinya.
f. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel berkaitan dengan entitas atau orang
yang terlibat dalam penelitian. Populasi berarti keseluruhan
entitas yang mencakup siapa atau apa saja kepadanya hasil
penelitian itu digeneralisasikan; sedangkan sampel
merupakan sebagian anggota populasi yang menjadi subjek
penelitian atau yang terlibat dalam penelitian. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk menentukan sampel,
seperti random, purposive, cluster, systematic, atau snowball
sampling.
g. Unit Analisis
Unit analisis ini tidak muncul pada penelitian
kuantitatif, tetapi lebih populer dalam penelitian kualitatif.
Unit analisis merupakan keseluruhan entitas dengan seluruh
unsur terkaitnya yang menjadi fokus kajian dalam penelitian.maupun kolektif, nonpersonal, atau institusional. Jika
pertanyaan penelitian berbunyi “bagaimanakah peran Sutan
Takdir Ali Syahbana dalam pembangunan sastra Indonesia
setelah kemerdekaan Republik indonesia”, maka unit
analisnya adalah Sutan Takdir Ali Syahbana itu sendiri. Jika
penelitian berkaitan dengan kesalahan gramatikal yang
dibuat mahasiswa dalam penulisan skripsi bahasa Inggris,
maka unit analisisnya adalah seluruh skripsi mahasiswa
yang ditetapkan subjek dalam penelitian. Namun, apabila
masalah penelitian berhubungan dengan bagaimana suatu
lembaga pendidikan menyelenggarakan kegiatan
pendidikan, maka unit analisisnya adalah lembaga
pendidikan itu secara keseluruhan.
8. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat berkaitan dengan dimensi waktu dan
tempat penelitian diselenggarakan. Dimensi waktu
menunjukkan masa kapan penelitian itu dilasanakan dan
periodisasinya; sedangkan dimensi tempat menunjukkan lokasi
tempat penelitian itu dilaksanakan. Berkenaan dengan waktu
penyelenggaraannya, kegiatan penelitian dapat direncanakan
secara bertahap, yang meliputi persiapan, pengumpulan data,
pengolahan data, analisis, penulisan laporan, dan seminar, yang
masing-masing dapat memuat beberapa kegiatan yang lebih
rinci.
Tabel 4. Jadual Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN        BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Analisis data
4 Penulisan laporan
5 Seminar
9. Biaya
Biaya juga merupakan kompenen perencanaan penelitian
yang harus dipertimbangkan secara masak agar penelitian dapat
dilaksanakan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Komponen pembiayaan yang harus diperhatikan mencakup
honor/upah, transportasi, alat-alat, bahan-bahan, alat tulis dan
kantor, akomodasi dan konsumsi, dan biaya takterduga lainnya.
10. Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan memuat seluruh bahan-bahan
referensi yang digunakan dalam penyusunan proposal. Bahanbahan
referensi tersebut diambil dari berbagai sumber dan
publikasi terkini. Kelengkapan referensi ini akan menunjang
kelayakan penelitian untuk dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar