Masa remaja
merupakan masa “belajar” untuk tumbuh dan berkembang dari anak menjadi dewasa.
Masa belajar ini disertai dengan tugas-tugas, yang dalam istilah psikologi
dikenal dengan istilah perkembangan. Sama halnya dengan di sekolah, tugas
perkembangan ini juga harus diselesaikan oleh seorang remaja dengan baik dan
tepat waktu untuk dapat naik ke kelas berikutnya. Istilah tugas perkembangan
digunakan untuk menggambarkan harapan masyarakat terhadap suatu individu untuk
melaksanakan tugas tertentu pada masa usia tertentu sehingga individu itu dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat. Setiap fase perkembangan, yaitu sejak
seorang bayi lahir, tumbuh menjadi dewasa sampai akhirnya mati, mempunyai
tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Tugas-tugas perkembangan ini
harus dicapai sebelum seorang remaja melangkah ke tahapan perkembangan
selanjutnya. Apabila remaja tadi gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya
secara tepat waktu, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase
selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada
waktu yang tepat, maka ia mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu
yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.
Havighurst menawarkan
suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap
atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap
perkembangannya, antara lain :
1.
Mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih
matang antara teman sejenis dan lawan jenisnya
Remaja
diharapkan mampu bergaul secara baik dengan teman laki-laki maupun perempuan.
Setiap interaksi yang dilakukan merupakan proses belajar saling mengenal,
mengerti, dan memahami masing-masing karakter, serta memilih-milah hal-hal yang
patut ditiru maupun dibuang. Para ahli mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya
merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalamhal Persepsi dan sikap yang
berkaitan dengan gaya
hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai
bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan
sebagainya. Jadi remaja harus mendapatkan bimbingan dan bekal moral yang
berbudi luhur serta diawasi orang tua/tenaga pendidik agar tidak terjerumus ke
dalam kelompok teman sebaya yang tidak baik. Dengan mencermati bahwa kelompok
teman sebaya merupakan hal yang sangat berpengaruh dan menentukan perilaku dan
perkembangan remaja maka perkembangan program kelompok remaja ke arah kegiatan
yang bernilai positif merupakan hal yang mutlak diperlukan.
2.
Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima
secara dewasa
Masa
remaja diawali oleh datangnya pubertas, yaitu proses bertahap yang mengubah
kondisi fisik dan psikologis seorang anak menjadi dewasa. Pada saat ini terjadi
peningkatan dorongan seks sebagai akibat perubahan hormonal. Pada masa ini akan
terjadi perubahan secara fisik maupun mental. Hal ini akan berpengaruh pada
perilaku remaja tersebut, perasaan minder karena dianggap diri gemuk, terlalu
kurus, tidak cantik, belum punya pacar, dan sebagainya ini akan mengganggu
proses belajar-mengajar di sekolah. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah
mengarahnya perilaku remaja ke arah yang negatif adalah dengan menjadi “pendengar yang baik”, bertindak sebagai
teman yang dapat diajak bertukar pikiran dan tidak menghakimi jika dia
melakukan suatu kesalahan, melainkan mengarahkan dia untuk dapat memahami bahwa
perilaku yang diperbuat adalah tidak baik, sehingga dia tidak melakukannya
lagi.
Dengan
demikian remaja harus memenuhi tugas perkembangan mereka, untuk memahami
bagaimana menangani minat seksual mereka dan menjadikan seks sebagai bagian
dari kehidupan personal dan sosial mereka.
3.
Menerima keadaan badannya dan menggunakannya
secara efektif
Perubahan yang cepat secara fisik yang
juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa
tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. perubahan fisik yang
terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi
badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
remaja.
Banyak diantara remaja yang sulit
menerima kenyataan bahwa kita berkulit gelap atau tidak setinggi dan selangsing
teman sebaya. Perasaan tidak puas ini kemudian membuat mereka selalu dilanda
perasaan minder, sehingga malas bergaul apalagi pergi ke pesta. Perasaan ini
menutupi kenyataan, misalnya bahwa mereka sebetulnya punya sepasang mata yang
indah. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya fokuskan perhatian ke kelebihan dan
jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu, hilangkan dari pikiran pa yang
selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan, bahwa perempuan harus cantik,
putih, tinggi, dan langsung untuk dapat disebut sebagai perempuan sejati,
sedangkan laki-laki harus berbadan kekar, berbulu dan bersuara dalam untuk bisa
dikatakan jantan. Masing-masing individu mempunyai potensi-potensi diri yang
dapat dikembangkan sehingga dapat menutupi kekuarangan yang ada.
4.
Mencapai kebebasan emosional dari orang
dewasa
Usaha
untuk mencapai kemandirian emosional bisa membuat remaja melawan keinginan atau
bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh
gejolak dan emosional, pertentangan pendapat ini sering kali membuat remaja
menjadi pemberontak di rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama
apabila orangtua bersikap otoriter, remaja cenderung untuk mencari jalan keluar
di luar rumah, yaitu dengan cara bergabung dengan teman-teman sebaya yang
senasib. Sebetulnya, curhat dengan teman sebaya tidak ada salahnya, selama
teman sebaya itu bisa membantu mendapatkan solusi yang baik. Namun, sering kali
karena yang dihadapi adalah remaja seusia yang punya masalah yang kurang lebih
sama dan sama-sama belum berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama,
bisa jadi solusi yang ditawarkan kurang bijaksana. Karena itu, remaja perlu
selalu ingat bahwa untuk melepaskan diri secara emosional dari prang tua pun,
bisa dilakukan dengan meminta dukungan orangtua ataupun orang dewasa yang ada
di sekitarnya. Tentunya bukan dengan cara meminta mereka untuk memecahkan
masalah, tapi lebih kepada memahami keinginan kita sebagai remaja untuk
dipahami sebagai ini\dividu yang beranjak dewasa dan tidak ingin terlalu
tergantung lagi kepada mereka orang dewasa.
Peningkatan
emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan
sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari
perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja berada dalam
kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan
dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak
lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya
waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa
kuliah.
5.&6. Mencapai kebebasan ekonomi,
memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan
Setelah melepaskan diri dari ketergantungan emosional
dengan orangtua atau orang dewasa lain, tugas yang menanti remaja adalah juga
melepaskan diri dari ketergantungan financial dari mereka. Karena itulah,
belajar bekerja juga merupakan hal yang perlu dilakukan oleh remaja, betapapun
kecil penghasilan yang diperoleh. Dengan demikian, diharapkan pada saatnya
nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di masyarakat.
Mencapai kebebasan ekonomi dan mempersiapkan suatu
pekerjaan ini didukung oleh pendidikan yang ditempuh. Diantara orientasi masa
depan yang mulai diperhatikan pada usia remaja, orientasi masa depan remaja
akan lebih terfokuskan dalam bidang pendidikan. Hal ini mengungkapkan bahwa
usia remaja merupakan usia kritis karena remaja mulai memikirkan tentang
prestasi yang dihasilkannya, dan prestasi ini terkait dengan bidang akademis
mereka. Suatu prestasi dalam bidang akademis menjadi hal yang serius untuk
diperhatikan, bahkan mereka sudah mampu membuat perkiraan kesuksesan dan kegagalan
mereka ketika mereka memasuki usia dewasa. Menurut penelitian terkait dengan
prestasi remaja, diketahui kalau prestasi seorang remaja akan meningkat bila
mereka membuat suatu tujuan yang spesifik, baik tujuan jangka panjang maupun
jangka pendek. Selain itu, remaja juga harus membuat perencanaan untuk mencapai
tujuan yang telah dibuat. Dalam proses pencapaian tujuan, remaja juga harus
memperhatikan kemajuan yang mereka capai, dimana remaja diharapkan melakukan
evaluasi terhadap tujuan, rencana, serta kemajuan yang telah mereka capai.
7.
Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Dengan
dilaluinya tugas perkembangan yang telah disebutkan tadi yaitu yang berkaitan
dengan kemampuan untuk bergaul dengan sesama maupun lawan jenis, diharapkan
pergaulan ini akan dapat mamba ke langkah selanjutnya yaitu untuk memilih
pasangan hidup yang sesuai dan mulai mempersiapkan diri membentuk keluarga. Hal
ini sebaiknya dilakukan setelah mereka mengalami kebebasan ekonomi dan telah
mempunyai pekerjaan. Karena kehidupan berumah tangga / berkeluarga merupakan
kehidupan yang kompleks, yang memerlukan kesiapan fisik, mental maupun
finansial.
8.
Mengembangkan keterampilan dan konsep
intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompleks
Remaja
hidup di suatu daerah yang merupakan bagian dari suatu Negara, sudah tentu
harus mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang berlaku, sesuai dengan
peribahasa, “dimana bumi dipijak disana
langit dijunjung”. Mereka semenjak kecil sudah mulai ditanamkan rasa
nasionalisme, cinta Negara, dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan
Negara. Tidak melakukan tindakan anarkis, tidak bertindak sebagai teroris,
namun sebagai warga Negara diharapkan dapat menyumbangkan prestasi yang
mengharumkan nama Negara, seperti mengembangkan keterampilan dalam olahraga
badminton dan mengikuti turnamen nasional maupun internasional, dan sebagainya.
Demi terwujudnya tugas perkembangan remaja ini, maka diadakan mata pelajaran
Budi Pekerti, Pancasila, dan Kewarganegaraan, dengan harapan para peserta didik
akan mengamalkan pelajaran tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
9.
Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab
secara sosial
Kebanyakan
remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi
mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung
jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka
sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Idealnya,
seseorang tentu diharapkan untuk berpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di
lingkungan sosialnya, namun bila hal itu belum bisa dijalankan, minimal yang
harus dilakukan adalah tidak menjadi beban bagi masyarakat atau lingkungan
sosialnya. Karena itulah, remaja yang terlibat tawuran sampai menghancurkan
fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah melampaui tugas perkembangan
yang satu ini dengan sukses.
10.
Mencapai suatu perangkat nilai yang
digunakan sebagai pedoman tingkah laku
Keberhasilan
remaja melaksanakan tugas perkembangan ini ditandai dengan, misalnya
kesuksesannya meredam serta mengendalikan gejolak emosi maupun seksualnya
sehingga dapat hidup sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Untuk dapat
memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai ini, remaja dapat
memiliki model atau seseorang yang dijadikan tokoh idola yang tingkah lakunya
kemudian diteladani.
Demikianlah, penjelasan
mengenai tugas-tugas perkembangan remaja sebagai satu bagian dalam memahami
remaja sebagai suatu masa transisi. Diharapkan, pada masa ini kita telah sampai
pada pemahaman bahwa sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi yang
menjembatani masa kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Macam transisi yang berbeda akan mamba
pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang mengalaminya. Demikian pula
dengan bagaimana cara kita melihat transisi tersebut akan mempengaruhi
bagaimana kita dapat memahami apa yang dialami dan dirasakan oleh remaja.
Selanjutnya, kita akan melihat perubahan dan perkembangan apa yang dialami oleh
individu selama masa remajanya.
anda dapat lihat sekumpulaan remaja dalam foto ini, tidak semua prilakunya sama,,,yang dicerminkan dari gayanya masing-masing,,,,,,,,,,
Semogha,,,,,,bermanfaaaat,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar