"OM AWIGNAMASTU NAMA SIDDHEM OM SWASTIASTU" SEMOGA SEMUA DALAM PERLINDUNGAN TUHAN, SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGHA BERMANFAAT.jangan lupa kunjungi videobsaya di link https://youtu.be/-UJdPDAjETM

6/22/2012

Fenomena Kebahasaan

Salah satu ciri bahasa tipe aglutinasi adalah pembentukan kata lebih banyak melalui pembubuhan afiks (afikasi). Imbuhan (afiks) dapat melekat pada awal bentuk dasar (prefikasi), di tengah bentuk dasar (infiksasi), di akhir bentuk dasar (sufiksasi), atau prefiks dan sufiks melekat secara serempak pada bentuk dasar (konfiksasi).
Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa di Nusantara termasuk tipe ini. Bahasa Bali misalnya, memiliki sistem afiksasi untuk membentuk kata baru di samping proses reduplikasi dan pemajemukan. Salah satu fenomena afiksasi dalam bahasa Bali tercermin dalam contoh berikut ini.
a. I meme medokaran ke kota
  (I) Ibu berdelman ke kota
 ‘Ibu berdelman ke kota
b. Kadek numbeg di tegale
    Kadek mencangkul di ladang
    ‘Kadek mencangkul di ladang
c. Adi Sastra mebisan* ke Badung
    Adi Sastra berbus* ke Badung
    ‘Adi Sastra berbus* ke Badung
d. Luh Sari niyuk* poh
    Luh Sari memisau* mangga
   ‘Luh Sari memisau* mangga
e. Luh Kelenting Sari nugel* kayu
    Luh Kelenting Sari memotong* kayu
     ‘Luh Kelenting Sari memotong* kayu
f. Kayune tugele* olih Luh Kelenting Sari
   Kayu (nya) dipotong* oleh Luh Kelenting Sari
   ‘Kayu dipotong* oleh Luh Kelenting Sari!

sumber" Wayan simpen fakultas udayana,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar