Mengingat
cerpen merupakan bagian dari fiksi, tentu tidak semua bentuk fiksi dapat
digolongkan kedalam cerpen. Persoalan itu muncul sehubungan dengan penanaman
istilah cerpen atau cerita pendek yang tidak dapat hanya didasarkan atas
panjang pendeknya cerita fiksi itu. Tetapi harus ada ukuran yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menyatakan sebuah bentuk fiksi termasuk cerpen
atau bukan.
Banyak para ahli yang sudah merumuskan
apakah cerpen itu? Tetapi pada umumnya mereka berpendapat bahwa membuat rumusan
yang sangat tepat, justru menyangkut persoalan panjang pendeknya suatu cerita.
Tasrif (dalam Yudiono1981:19) yang menyatakan: ”Suatu cerita fiksi yang
menggunakan jumlah kata yang berkisar antara 500 hingga 30.000 perkataan
biasanya disebut dengan cerpen”.
MenurutYudiono dalam Rampan
(1995:10) cerpen adalah cerita yang bersumber pada suatu persoalan kehidupan,
suatu nilai kehidupan yang menjadi tema cerita. Karena ada persoalan dan nilai
kehidupan itu terjadilah serangkaian peristiwa, sementara Satyagraha Hoerip
dalam Antara (1986:17), memaparkan “Cerpen adalah karakter yang dijabarkan
lewat rentetan kejadian dari kejadian itu sendiri satu persatu dari apa yang
terjadi di dalamnya lazim merupakan suatu pengalaman atau penjelajahan”.
Dari pendapat-pendapat di atas
dapat ditarik suatu simpulan, di mana cerpen merupakan sebuah cerita rekaan
berbentuk fiksi yang relatif pendek yang mengungkapkan tentang rentetan
kejadian dari salah satu sisi kehidupan
manusia.
Ciri-Ciri Cerpen
Banyak orang sudah mengenal cerpen dan tema-tema yang diangkat dalam cerpen.
Akan tetapi timbul pertanyaan beberapa ukuran panjang cerpen itu? Mengenai hal
ini, tidak ada satu kesepakatan di antara para pengarang dan para ahli. Edgar
Allan Poe (1985:42) mengatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca
dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai 2 jam. Panjang
cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short-short story),
bahkan mungkin pendek sekali berkisar 500 kata, ada cerpen yang panjangnya
sedang (middle short story), serta ada cerpen yang panjang (long short story)
yang terdiri atas puluhan atau bahkan beberapa puluh ribu kata
Menurut Tarigan ada beberapa ciri
cerpen yaitu:
1.
Ciri-ciri utama cerpen adalah singkat, padu, intensif (brevity, unity, and intensity).
2.
Unsur-unsur utama cerpen adalah adegan, tokoh dan gerak
(scene, character, and action).
3.
Bahasa cerpen haruslah tajam, sugestif, dan menarik
perhatian (incisive, suggestive, and
alert).
4.
Cerpen harus mengandung interprestasi pengarang tentang
konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.
Sebuah cerpen harus menimbulkan satu efek dalam pikiran
pembaca.
6.
Cerpen harus menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa
jalan ceritanya pertama-tama dapat menarik perasaan dan baru kemudian menarik
pikiran.
7.
Cerpen mengandung detail-detail yang biasanya
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran pembaca.
8.
Dalam sebuah cerpen, yang terutama menguasai jalan
cerita adalah sebuah insiden.
9.
Cerpen harus mempunyai seorang pelaku yang utama.
10.
Cerpen harus mempunyai satu efek atau kesan yang
menarik.
11.
Cerpen tergantung pada (satu) situasi.
12.
Cerpen memberikan impresi tunggal.
13.
Cerpen memberikan suatu kebulatan efek.
14.
Cerpen menyajikan satu emosi.
15.
Jumlah kata-kata yang terdapat dalam cerpen biasanya di
bawah 10.000 kata (atau kira-kira 35 halaman kuarto spasi rangkap) (Tarigan,
1985:177-178).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar