Aksara adalah lambang atau gambaran suara yang dikeluarkan oleh manusia
(Gutama, 1985:19). Kridalaksana mengatakan aksara
merupakan tanda-tanda grafis Yang
dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili
ujaran (1984:4). aksara Bali adalah
huruf suku kata, tanpa mendapat pengangge
suara sudah dapat berfungsi sebagai suku kata (Dinas Kebudayaan Provinsi
Daerah Tingkat 1 Bali), (1996:12). Jadi aksara
Bali adalah huruf suku kata atau gambaran suara yang dipakai dalam penulisan
bahasa Bali.
Nenek moyang aksara Bali berasal
dari daratan India Utara yang dikenal dengan nama aksara Dewanagari. Sistem
ejaan bahasa Bali menggunakan sistem silabik (suku kata). Ejaan ini
menggambarkan satu suku silabik dengan dua buah fonem yaitu fonem vokal dan
fonem konsonan. Menurut legenda Sang Aji
Saka, yang memperingati kematian kedua prajuritnya yang berkelahi karena
setia kepada sang raja, yang bunyinya sebagai berikut :
hncrk,
gt,
m\bswl,
pdjyz,
|
artinya wenten parekan/punakawan,
”ada prajurit”
artinya gati/setia, ”amat
setia”
artinya makta sewala patra,
”membawa surat”
artinya pateh saktinipun, ”sama
saktinya”.
|
(Simpen,2004:1)
Dalam buku pasang aksara Bali disebutkan ”aksara
Bali itu ada dua macam, yang disebut aksara
suara dan aksara wianjana, serta
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu aksara
wreastra, swalalita, dan modre”
(Simpen,2004:1). Adapun aksara-aksara
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1) Aksara Wreastra
Aksara wreastra
adalah aksara Bali yang digunakan
untuk menulis bahasa Bali lumrah, aksara wreastra terdiri
atas aksara suara (huruf Vokal) dan aksara wianjana (huruf Konsonan). Adapun aksaranya adalah sebagai berikut:
1)
Aksara suara (huruf vokal)
Aksara suaranya (huruf vokalnya) terdiri dari enam buah aksara, yaitu:
h
|
hi
|
hu
|
eh
|
eho
|
h)
|
a
|
i
|
u
|
e
|
o
|
é
|
2)
Aksara Wianjana (huruf konsonan)
Aksara wianjana
(huruf konsonan) terdiri dari delapan belas buah, yaitu:
h,
|
n,
|
c,
|
r,
|
K,
|
d,
|
t,
|
s,
|
w,
|
ha
|
Na
|
ca
|
Ra
|
Ka
|
da
|
Ta
|
sa
|
wa
|
l,
|
m,
|
g,
|
b,
|
\,
|
p,
|
j,
|
y,
|
Z,
|
La
|
Ma
|
ga
|
Ba
|
nga
|
pa
|
Ja
|
ya
|
nya
|
2) Aksara Swalalita
Aksara swalalita
adalah aksara Bali yang digunakan
untuk menulis bahasa Kawi, Kawi tengahan, dan bahasa Sanskerta, seperti kidung,
dan kekawin.
Aksara swalalita
terdiri atas aksara suara (huruf
vokal) dan aksara wianjana (huruf konsonan). Adapun aksaranya adalah sebagai berikut:
1) Aksara suara (huruf vokal)
Aksara suaranya (huruf Vokal) terdiri dari 10 buah, yaitu:
Á
|
Áo
|
÷
|
÷o
|
ú
|
úo
|
6
|
Ü
|
3
|
3o
|
a
|
ā
|
i
|
Ì
|
u
|
ù
|
É
|
Ai
|
o
|
ō
|
2) Aksara Wianjana (huruf
Konsonan)
Aksara wianjana
(huruf Konsonan) di kelompokkan menjadi lima warga aksara, yaitu: kantia,
talawia, murdania, dantia, dan ostia.
Adapun aksaranya
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Warga
aksara
NoNo
|
Aksara/
Warga
|
Alpa
prana
|
Maha
prana
|
Alpa
prana
|
Maha
prana
|
Anu
Suara
|
Arda
Suara
|
Usma
|
Wisarga
|
1
|
Kantia
|
k
ka
|
¼
Kha
|
g
ga
|
f
Gha
|
\
Nga
|
-
|
-
|
h
|
2
|
Talawia
|
c
ca
|
…È
Cha
|
j
ja
|
ü
Jha
|
Z
Nya
|
y
ya
|
]
Ça
|
-
|
3
|
Murdania
|
`
Ţa
|
~
Ţā
|
a
dha
|
a
Dha
|
x
ņa
|
r
ra
|
[
Şa
|
-
|
4
|
Dantia
|
t
ta
|
[
Tha
|
d
da
|
a
Dha
|
n
na
|
l
la
|
s
Sa
|
-
|
5
|
Ostia
|
p
pa
|
|
Pha
|
b
ba
|
v
Bha
|
m
ma
|
w
wa
|
-
|
-
|
3) Aksara Modre
Aksara modre
adalah aksara yang digunakan untuk
menulis rerajahan-rerajahan japa mantra. aksara
modre khusus untuk aksara suci yang mati (karena mendapat perlengkapan-perlengkapan dan
lambang-lambang yang lainnya) yang dalam membacanya memerlukan lontar petunjuk yang disebut dengan kerakah (Jelantik, 2006:46).
Adapun aksaranya
antara lain :
ö,
|
û,
|
mIIII,
|
3¸o
|
Ang
|
Ung
|
Mang
|
Om
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar