"OM AWIGNAMASTU NAMA SIDDHEM OM SWASTIASTU" SEMOGA SEMUA DALAM PERLINDUNGAN TUHAN, SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGHA BERMANFAAT.jangan lupa kunjungi videobsaya di link https://youtu.be/-UJdPDAjETM

6/11/2011

Sembahyang - Memuja Tuhan

Om Awighnam Astu

Om Awighnam Astu
Sembahyang dilakukan umat untuk memuja Tuhan.

Banyak macam sembahyang, ditinjau dari kapan dilakukannya, dengan cara apa, dengan sarana apa dan di mana serta dengan siapa melakukannya. Kemantapan hati dalam melakukan sembahyang, membantu komunikasi yang lancar dan pemuasan rohani yang tiada terhingga. Kemantapan hati itu hanya dapat kita peroleh apabila kita yakin bahwa cara sembahyang kita memang benar adanya, tahu makna yang terkandung dari setiap langkah dan cara.

Berikut ini adalah pedoman sembahyang yang telah ditetapkan oleh Mahasabha Parisada Hindu Dharma ke VI.

Persiapan sembahyang
Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan batin. Persiapan lahir meliputi sikap duduk yang baik, pengaturan nafas dan sikap tangan.
Termasuk dalam persiapan lahir pula ialah sarana penunjang sembahyang seperti pakaian, bunga dan dupa sedangkan persiapan batin ialah ketenangan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah persiapan dan sarana-sarana sembahyang adalah sebagai berikut:

Urutan-urutan sembah
Urutan-urutan sembah baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama yang dipimpin oleh Sulinggih atau seorang Pemangku adalah seperti berikut ini:

Sembah puyung (sembah dengan tangan kosong)
Mantram:
Om atma tattvatma suddha mam svaha.
artinya:
Om atma, atmanya kenyataan ini, bersihkanlah hamba.

Menyembah Sanghyang Widhi sebagai Sang Hyang Aditya
Sarana bunga
Mantram:
Om Aditisyaparamjyoti,
rakta teja namo'stute,
sveta pankaja madhyastha,
bhaskaraya namo'stute
Artinya:
Om, sinar surya yang maha hebat,
Engkau bersinar merah,
hormat padaMu,
Engkau yang berada di tengah-tengah teratai putih,
Hormat padaMu pembuat sinar.

Menyembah Tuhan sebagai Ista Dewata pada hari dan tempat persembahyangan
Sarana kawangen
Ista Dewata artinya Dewata yang diingini hadirnya pada waktu pemuja memuja-Nya. Ista Dewata adalah perwujudan Tuhan dalam berbagai-bagai wujud-Nya seperti Brahma, Visnu, Isvara, Saraswati, Gana, dan sebagainya. Karena itu mantramnya bermacam-macam sesuai dengan Dewata yang dipuja pada hari dan tempat itu. Misalnya pada hari Saraswati yang dipuja ialah Dewi Saraswati dengan Saraswati Stawa. Pada hari lain dipuja Dewata yang lain dengan stawa-stawa yang lain pula.
Pada persembahyangan umum seperti pada persembahyangan hari Purnama dan Tilem, Dewata yang dipuja adalah Sang Hyang Siwa yang berada dimana-mana. Stawanya sebagai berikut:
Mantra
Om nama deva adhisthannaya,
sarva vyapi vai sivaya,
padmasana ekapratisthaya,
ardhanaresvaryai namo namah
Artinya:
Om, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang inggi,
kepada Siwa yang sesungguhnyalah berada dimana-mana,
kepada Dewa yang yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu tempat,
kepada Adhanaresvari, hamba menghormat

Menyembah Tuhan sebagai Pemberi Anugrah
Sarana bunga
Mantra
Om anugraha manohara,
devadattanugrahaka,
arcanam sarvapujanam
namah sarvanugrahaka.
Deva devi mahasiddhi,
yajnanga nirmalatmaka,
laksmi siddhisca dirghayuh,
nirvighna sukha vrddhisca
Artinya:
Om, Engkau yang menarik hati, pemberi anugerah,
anugerah pemberian dewa, pujaan semua pujaan,
hormat pada-Mu pemberi semua anugerah.
Kemahasidian Dewa dan Dewi, berwujud yadnya, pribadi suci,
kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur,
bebas dari rintangan, kegem- biraan dan kemajuan

Sembah puyung (Sembah dengan tangan kosong)
Mantram:
Om deva suksma paramacintyaya nama svaha
artinya:
Om, hormat pada Dewa yang tak terpikirkan yang maha tinggi yang gaib

Trisandya - mantra wajib bagi umat Hindu Bali

Trisandya - mantra wajib bagi umat Hindu Bali

Marilah kita memuja Tuhan, Ida Hyang Widhi Waça
Pemujaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dengan banyak cara. Salah satu di antaranya ialah dengan bersembahyang tiap hari. Kita yang beragama Hindu bersembahyang tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Sembahyang demikian disebut sembahyang Trisandhya. Mantram yang dipakaipun disebut mantram Trisandhya.

Mantram ini ditulis dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang Hindu jaman dahulu. Kita boleh bersembahyang dengan duduk bersila, duduk bersimpuh atau berdiri tegak sesuai dengan tempat yang tersedia. Sikap duduk bersila disebut padmasana. Sikap duduk bersimpuh disebut bajrasana dan yang berdiri disebut padasana.

Setelah sikap badan itu baik, dilanjutkan dengan pranayama. Pranayama artinya mengatur jalannya nafas. Gunanya: untuk menenangkan pikiran dan mendiamkan badan mengikuti jalannya pikiran, bila pikiran dan badan sudah tenang maka barulah mulai bersembahyang.

Sikap tangan waktu bersernbahyang disebut sikap amusti. Mata memandang ujung hidung dan pikiran ditujukan kepada Sanghyang Widhi. Dalam keadaan seperti itu, sabda, bayu, idep harus dalam keadaan seimbang.

Sebelum mengucapkan mantram, kedua tangan kita bersihkan dengan mantram demikian:
Tangan kanan:
Mantra: Om suddha mam svaha
artinya:Om bersihkanlah hamba

Tangan kiri
:
Mantra: Om ati suddha mam svaha
artinya: Om lebih bersihkanlah hamba

Mantram Trisandhya
OM, OM,OM
BHUR BHUWAH SWAH,
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI,
DHIYO YO NAH PRACHODAYAT,

OM NARAYANAD EWEDAM SARWAM,
YAD BHUTAM YASCA BHAWYAM,
NISKALO NIRlANO NIRWIKALPO,
NlRAKSATAH SUDDHO DEWO EKO,
NARAYANA NADWITYO ASTI KASCIT.

OM TWAM SIWAH TWAM MAHADEWAH,
ISWARAH PARAMESWARA,
BRAHMA WISNUSCA RUDRASCA,
PURUSAH PARIKIRTITAH,

OM PAPO'HAM PAPAKARMAHAM ,
PAPATMA PAPASAMBHAWAH,
TRAHI MAM PUNDARIKAKSAH,
SABAHYABHYANTARA SUCIH.

OM KSAMA SWAMAM MAHADEWA,
SARWAPRANI HITANGKARAH,
MAM MOCCA SARWAPAPEBHYAH,
PALAYASWA SADASIWA.

OM KSANTAWYA KAYIKA DOSAH.
KSANTAWYO WACIKA MAMA,
KSANTAWYA MANASA DOSAH,
TAT PRAMADAT KSAMASWA MAM.

OM SANTI, SANTI, SANTI OM

Arti terjemahannya:
Ya Hyang Widhi yang menguasai ketiga dunia ini,
Yang maha suci dan sumber segala kehidupan,
sumber segala cahaya,
semoga limpahkan pada budi nurani kami penerangan sinar cahayaMu yang maha suci.

Ya Hyang Widhi, darimulah segala yang sudah ada dan yang akan ada di alam ini berasal dan kembali nantinya.
Engkau adaIah gaib, tiada berwujud, di atas segala kebingungan, tak termusnahkan.
Engkau adalah maha cemerlang, maha suci, maha esa dan tiada duanya.

Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga Rudra.
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.

Oh Hyang Widhi Wasa, hamba ini papa,
jiwa hamba papa dan kelahiran hambapun papa,
perbuatan hamba papa,

Ya Hyang Widhi, selamatkanlah hamba dari segala kenistaan ini, dapatlah disucikan lahir dan batin hamba.
Ampunilah hamba. oh Hyang Widhi, penyelamat segala makhluk.
Lepaskanlah , kiranya hamba dari segala kepapaan ini dan tuntunlah hamba, selamatkan dan lindungilah hamba oh Hyang Widhi Wasa.

Oh Hyang Widhi Wasa, ampunilah segala dosa hamba, ampunilah dosa dari ucapan hamba dan
ampunilah pula dosa dari pikiran hamba.
Ampunilah hamba atas segaIa kelalaian hamba itu.

Semoga damai dihati, damai didunia, damai selalu.


Uraian dan Arti Kata-kata dalam Tri Sandhya
  • Tri=tiga
  • Sandhya=sembahyang

  • Om=suku kata suci, lambang Sang Hyang Widhi
  • Bhur=bumi
  • Bhuvah=langit
  • Svah=sorga
  • Tat=itu
  • Savituh=savita
  • Varenyam=Tuhan
  • Bhargah=cemerlang
  • Devasya=Dewa: Tuhan
  • Dhimahi=marilah kita memusatkan pikiran
  • Dhiyah=pikiran
  • Yah=ia
  • Nah=kita
  • Prachodayat=semangat

  • Narayanah=Tuhan
  • Eva=hanya
  • Idam=ini
  • Sarva=semua
  • Yat=yang
  • Bhutam=yang telah ada
  • Yad=yang
  • Bhavyam=yang akan ada
  • Niskalankah=bebas dari noda
  • Niranjanah=bebas dari kotoran
  • Nirvikalpah=perubahan
  • Nirakhyatah=digambarkan
  • Suddah=suci
  • Devah=Dewa; Tuhan
  • Ekah=satu
  • Na=tidak
  • Dvitiyah=kedua
  • Asti=ada
  • Kascit=yang lain

  • Tvam=engkau
  • Sivah=Siwa; yang pengasih dan penyayang
  • Mahadevah=Mahadewa; Dewa yang Agung
  • Isvarah=Iswara; yang kuasa
  • Paramesvarah=penguasa yang tertinggi
  • Brahma=Brahma; yang mencipta
  • Visnuh=Wisnu; yang bekerja
  • Ca=dan
  • Rudrah=Rudra; yang mempralina
  • Purusah=purusa; jiwa alam semesta
  • Parikirtitah=dipanggil
  • Parikirtita=dipanggil

  • Papah=papa
  • Aham=hamba
  • Papakarma=perbuatan papa
  • Papatma=jiwa papa
  • Papasambhavah=kelahiran papa
  • Trahi=hendaknya engkau
  • Mam=lindungi hamba
  • Pundarikasa=yang bermata
  • tun-sabahya-bhyantarah=luar dalam lahir batin
  • sucih=suci; bersih

  • ksamasva=hendaknya engkau ampuni
  • mahadewa=Mahadewa
  • sarvaprani-hitankara=yang membuat kebahagiaan semua makhluk
  • moca=hendaknya engkau bebaskan
  • sarvapapebhyah=semua dosa
  • palayasva=hendaknya engkau lindungi
  • sadasiva=Siwa yang kekal; Tuhan

  • ksantavyah=hendaknya supaya diampuni
  • ksantavya=hendaknya supaya diampuni
  • kayikah=anggota badan
  • dosah=dosa
  • vacikah=kata-kata
  • mama=hamba
  • manasah=pikiran
  • pramadat=kelalaian
  • Santih=damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar